edisiana.com – Ajax berharap merayakan ulang tahun ke-125 klub dengan gelar juara Eredivisie yang berkesan. Namun, kenyataan berkata lain. Musim ini justru menjadi kenangan pahit yang membekas dalam jiwa tim dan para pendukungnya, setelah gagal merebut gelar dari tangan PSV Eindhoven.
Momen penuh emosi terjadi usai laga terakhir musim ini. Manajer Francesco Farioli tampak berjalan mengitari lapangan sambil menitikkan air mata.
Gelandang muda Kian Fitz-Jim tak kuasa menahan tangis, sementara striker Wout Weghorst melampiaskan kekecewaannya dengan menampar kamera. Di sisi lain, banyak penggemar non-Ajax di Belanda merayakan kegagalan mereka.
Ajax menghadapi FC Twente pada Minggu dengan beban berat: mereka tertinggal satu poin dari PSV dan bergantung pada hasil laga di Rotterdam antara Sparta dan PSV.
Mereka menjalankan tugasnya dengan baik, menaklukkan FC Twente 2-0. Namun, harapan pupus karena PSV juga menang 3-1 atas Sparta Rotterdam dan mengunci gelar Eredivisie musim ini.
“Hari ini saya merasa tangki kosong,” ujar Farioli dengan suara berat usai pertandingan seperti dilansir ESPN pada hari ini.
Meski hanya terpaut tipis di klasemen akhir, kegagalan ini sangat menyakitkan bagi Ajax yang ingin menjadikan momen ulang tahun ke-125 sebagai sejarah indah — bukan luka mendalam.(maq)