Manchester City tidak ada yang dibanggakan musim ini. Rapuh dan gampang dibobol. Sejurus dengan itu pun hasil anjlok ke posisi kelima.
Hasil itu menjadi catatan terburuk Pep Guardiola sejak memegang klub itu sejak tahun 2016. Dan tidak pernah terjadi di Barçelona dan Bayern Munich saat Guardiola menukangi kedua klub tersebut.
Banyak faktor yang menyebabkan. Pertama, perkiraan karena jenderal lapangan Rodri dan pemain lain yang cedera.
Kedua, bisa saja lantaran para pemain sudah puas diri. Atau juga bisa juga puas diri Pep Guardiola yang telah membalas dendam dengan United. Karena klub impian itu tak pernah menerimanya.kisah-pep-guardiola-pelatih-hebat-bagian-2-pernah-bermimpi-jadi-pemain-manchester-united/
Sebab sudah meraih piala Liga Utama Inggris empat kali secara beruntun. Dan belum ada bisa dipecahkan klub lain. Hanya Manchester United yang memenangkan tropi hat-trick.
Namun yang sangat berpengaruh tentunya masalah istri Pep Guardiola yang mengajukan permohonan perceraian di pengadilan.
Menurut Petit, mantan pemain Arsenal faktor penyebab kemerosotan City musim ini yakni masalah perceraiannya. Hingga ia tidak konsentrasi dengan klubnya.
Yang tak kalah pentingnya lagi, proses 115 tuduhan kepada The Sky Blue yang sangat membebani mereka. Bagaimana tidak, jika terbukti empat trofi yang dikejar dengan susah payah akan gugur. Pindah ke Liverpool dan Arsenal sebagai runner-up di klasemen.
Fair-kah? Tidaklah. Sebab tidak ada kaitan kasus tuduhan dengan di lapangan. Mereka tetap dapat gaji yang sama dulu dan sekarang, toh musim ini City tetap jeblok dan gampang dikalahkan.
Mereka sekarang harus bertempur dengan Chelsea, Aston Villa yang lagi naik daun untuk merebut peringkat keempat klasemen.
Kini Liverpool sudah memastikan menyabet gelar Premier League musim ini. Dan hanya butuh 13 poin atau lima pertandingan dari delapan laga tersisa.
Bagi City, obat pelipur laranya adalah lolos ke Liga Champions dan bisa memenangkan Piala FA. Itu yang sekarang realistis.***