edisiana.com – Tottenham Hotspur akhirnya menemukan jalan alternatif untuk tampil di Liga Champions musim depan, meski gagal mengamankan posisi lewat jalur Liga Inggris.
Dengan menjuarai Liga Europa, Spurs memastikan satu tempat di kompetisi elit Eropa sekaligus menyelamatkan musim yang sebelumnya tampak suram.
Kemenangan ini menjadi titik balik penting bagi klub yang sempat terpuruk hingga posisi ke-17 di klasemen Premier League menjelang pekan terakhir. Bagi kapten sekaligus ikon tim, Son Heung-min, trofi ini punya makna emosional yang mendalam.
“Jika melihat keseluruhan musim, selalu ada beberapa situasi yang membuat kami mengalami masa sulit, tetapi kami sebagai pemain selalu bersatu,” kata Son yang kini berusia 32 tahun seperti dilansir ESPN pada Kamis ini.
“Para pemain muda selalu tampil maksimal. Saya selalu berusaha memberi mereka nasihat yang baik, berbicara positif. Saya sangat beruntung memiliki sekelompok pemain yang luar biasa bersama saya,” imbuhnya.
Trofi Liga Europa ini menjadi gelar pertama Son bersama Tottenham sejak bergabung dari Bayer Leverkusen pada 2015. Sebelumnya, satu-satunya gelar yang ia raih adalah medali emas Asian Games 2018 bersama tim nasional Korea Selatan.
Beberapa minggu lalu, Son juga mengucapkan selamat kepada mantan rekan setimnya, Harry Kane, yang memenangkan trofi pertamanya bersama Bayern Munich. Kini, Son menyusul jejak tersebut dengan pencapaian pribadi yang tak kalah berharga.
Di awal musim, Son sempat merendah dengan mengatakan bahwa dirinya belum layak disebut legenda Spurs. Namun, suasana emosional setelah kemenangan tampaknya membuatnya berubah pikiran.
“Katakan saja saya seorang legenda. Kenapa tidak? Hanya hari ini!” ujar Son sambil tersenyum.
“Selama tujuh belas tahun tidak ada yang bisa melakukannya, jadi dengan pemain-pemain hebat seperti itu, ya, hari ini adalah harinya. Mungkin hari ini saya akan mengatakan bahwa saya adalah legenda klub ini,” tutupnya.(maq)