edisiana.com – Laga big match antara Arsenal melawan Brighton sangat menarik. Saling berbalas gol dan saling membuka peluang dengan perang terbuka.
Pertandingan ini digelar di kandang Arsenal, Stadion Emirates yang dimulai pukul 18.30 WIB. Tuan rumah langsung menyerang selepas kick-off.
Sebagai tim ingin juara, The Gunners mencoba mencari celah kelemahan tim tamu. Namun buntu. Mariam London masih belum bisa membaca taktik pelatih baru Brighton, Hürzeler.
Bahkan Brighton berani meladeni permainan tuan rumah. Dengan melakukan penyerangan berbahaya. Yang kadang mematik kemarahan bek Arsenal.
Arsenal akhirnya memecahkan kebuntuan. Dari serangan balik yang cepat melalui Kai Havertz. Saat dihadang kiper, Verbruggen di luar kotak penalti, striker Jerman itu langsung mencungkil bolanya dan masuk ke gawang Brighton.
Selepas turun minum tim besutan Hürzeler ngamuk. Menekan total pertahanan Arsenal. Hal ini membuat panik bek The Gunners.
Dan harus memberikan tekel kepada lawannya. Pada menit ke-49 Declan Rice diberi kartu merah oleh wasit karena melakukan pelanggaran.
Kekurangan pemain ini, akhirnya dimanfaatkan Brighton. Mereka intens menekan. Usaha mereka membuahkan hasil.
Pada menit ke-58 João Pedro menyamakan kedudukan. Setelah dapat bola muntahan dari kiper David Raya.
Setelah itu keduanya bermain terbuka. Sayang Brighton dan Arsenal yang mendapat peluang emas dapat digagalkan oleh kedua kiper kedua tim yang tampil bagus.
Skor pun bertahan sampai akhir babak kedua. Keduanya memiliki poin sama yakni tujuh poin. Tapi Brighton di puncak klasemen karena menang selisih gol.(maq)