Riau, edisiana.com – Hasil rapat koordinasi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Meranti, Riau memutuskan Festival Cian Cui atau Perang Air di Kota Selatpanjang ditiadakan pada tahun ini. Hal ini untuk mencegah penularan Covid-19.
Sejatinya Festival Perang Air bertepatan pada perayaan Imlek ini merupakan perhelatan yang mengumpulkan atau mengundang kerumunan. Sehingga dapat dipastikan tahun baru Imlek kali ini tampaknya tidak semeriah tahun sebelumnya.
Pada tahun ini Tahun Baru Imlek 2572 jatuh pada 12 Februari 2021.
Sementara itu dalam rapat koordinasi tersebut hadir Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kepulauan Meranti, Wanandi Salim menyetujui kesepakatan itu bersama Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Eko Wimpiyanto SIK, Sekretaris Yayasan Umat Beragama Budha (YSUBB) Tjuan An SH, Ketua Matakin Djalius, Ketua Majelis Tri Dharma Sakti Handos, serta Kadisparpora Kepulauan Meranti Risky Hidayat STP MSi.
“Keputusan bersama ini diambil menjadi rumusan agar tidak memperburuk situasi. Kita harus menahan diri agar wabah ini segera berlalu. Untuk itu Imlek kali ini tentu tidak semeriah tahun lalu, karena adanya pembatasan,” terang Wanandi Salim seperti dikutip mediacenter.riau.go.id pada Jum’at, 29 Januari 2021.
Selain itu tambah dia, yang ditiadakan antara lain meliputi, sembahyang dan pawai Dewa Co She Kong keliling kelenteng. Kemudian iven perang air atau cian cui, arak-arakan barongsai, dan kembang api.
“Pelaksanaan ibadah akan tetap dilakukan di masing-masing kelenteng. Namun harus menerapkan prokes (protokol kesehatan),” imbuhnya.
Mulai menyediakan alat ukur suhu tubuh, sarana cuci tangan, mengenakan masker dan menjaga jarak.(maq)