Batam, edisiana.com – Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural, Guntur Sakti, mengatakan bahwa seritifakasi Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) diterapkan di seluruh Indonesia. Hal ini sebagai langkah pemerintah membangun citra pariwisata dengan menerapkan protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh.
“Sertifikasi CHSE juga sebagai strategi bangsa kita dalam membangun pariwisata,” kata Guntur dalam sosialisasi di Swiss-belhotel Harbour Bay, Batuampar, Senin, 26 Oktober 2020.
Dalam acara sosialiasi sertifikasi CHSE itu, Guntur berpesan kepada pelaku usaha pariwisata di Kepri untuk mendaftarkan diri melalui laman https://chse.kemenparekraf.go.id/ untuk mendapatkan lencana emas “Indonesia Care”.
Seperti dilansir mediacenter.batam.go.id, menurut Guntur, pelaku usaha pariwisata di Provinsi Bali dan Sumatera Utara, sudah berkomitmen untuk mendaftar sertifikasi CHSE.“Saya minta Kepri juga berkomitmen untuk mendaftar sertifikasi CHSE ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Guntur juga mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah yang juga sudah berupaya membuat sertifikasi protokol kesehatan di bidang pariwisata.
“Ini tugas kami menyosialisasikan sertifikasi CHSE. Untuk bisa menerapkan protokol CHSE, jangan bingung lagi membuat buku panduan yang bisa digunakan pelaku pariwisata, Pemda dan para asosiasi, karena kita sudah membuat itu,” ujarnya.
Taufik Istiqlal dari Kemenparekraf menyampaikan, dalam proses pendaftaran sertifikasi CHSE, pengelola destinasi dan pelaku pariwisata cukup mengunjungi laman https://chse.kemenparekraf.go.id/ dan terdapat panduan hingga beberapa pertanyaan yang perlu dijawab.
“Hingga saat ini, sudah 2.273 usaha pariwisata yang mendaftar dan berasal dari 225 kabupaten dan kota yang ada,” kata dia.(maq)