Batam, edisiana.com – Kepala BP Batam Muhammad Rudi melaporkan perkembangan Bandara Hang Nadim Batam seusai serah terima kepada PT. Bandara Internasional Batam (BIB).
Menurut Rudi, tahun 2021 pembangunan Gedung Kargo telah dilelang sebagai proyek multiyears (MYC) dan dijadwalkan akan selesai pada bulan Juli tahun ini.
“Selain itu, pada tahun 2022 kami akan membangun Gedung VVIP Bandara berlantai 2 dengan total luas lebih dari 2.500 m2 yang dijadwalkan akan selesai pada tahun 2023,” imbuh Rudi dalam rilisnya.
Dengan sejumlah upaya yang telah dilakukan, Rudi yang juga sebagai Wali Kota Batam ini menargetkan kedepannya Bandara Hang Nadim dapat menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik, serta kargo di wilayah barat Indonesia.
Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik.
Adapun masa transisi usai serah terima adalah 1 minggu, atau efektif pada 1 Juli 2022.
Dari sisi transportasi laut, BP Batam juga sedang mengembangkan Pelabuhan Batu Ampar yang difokuskan untuk meningkatkan kualitas layanan kepelabuhanan dan kuantitas daya tampung peti kemas dengan target hingga tahun 2025 sebesar 1,6 juta TEUs.
Perjanjian Awal antara BP Batam dengan PT. Persero Batam dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tentang Kerjasama Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Batu Ampar, dilakukan oleh Kepala BP Batam bersama dengan Direktur Utama PT. Persero Batam, Arkham S. Torik dan Direktur Utama PT. Perusahaan Pengelola Aset PPA Persero Yadi Jaya Ruchandi.
HoA bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas pelabuhan melalui penambahan alat bongkar muat di dermaga dan lapangan penumpukan, serta re-layout lapangan penumpukan.
Pengembangan ini ditargetkan pada produktivitas bongkar muat mencapai 24 box per jam dan kapasitas pelabuhan meningkat dari 630 ribu TEUs/tahun menjadi 1,2 juta TEUs/tahun.
Rencana bisnis strategis dalam kerjasama investasi alat dan pengoperasian Pelabuhan Batu Ampar adalah dengan mengadakan suprastruktur 4 unit Quay Container Crane (QCC), 20 unit Head Truck, 10 unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC), dan 2 unit Reach Stacker.
Infrastruktur yang akan dibangun adalah Container Yard, Gedung Kantor, Gate Terminal dan fasilitas pendukung lainnya. Nilai investasi dalam kerjasama ini sebesar Rp. 680 miliar dengan waktu pengadaan 12 – 16 bulan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto memberikan apresiasi atas seluruh rangkaian kegiatan yang terlaksana pada hari.
Dirinya berharap, investasi di Batam akan semakin meningkat, dan impian Batam sebagai Hub Logistik dapat segera terwujud.
“Saya berharap investasi di Batam akan meningkat dan juga Batam sebagai Hub Logistik dapat dilaksanakan sehingga dapat mendorong perusahaan-perusahaan elektronik yang sudah ada dapat tersambung dengan supply chain di Korea dan China,” ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa total investasi dari seluruh rangkain kegiatan ini adalah sebesar Rp. 11 triliun dengan menyerap tenaga kerja lebih kurang 3.000 orang.
“Hari ini saya didampingi oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi melaksanakan 3 kegiatan sekaligus yaitu Seremonial Serah Terima Operasional dan Peletakkan Batu Pertama Pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim; Perjanjian Awal Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar; Penandatanganan Prasasti dan Peletakkan Batu Pertama PT. Blue Steel Industries. Investasi pada kegiatan tersebut mencapai 11 triliun rupiah,” jelasnya dengan sumringah.
Menurutnya, peristiwa menjadi bagian dari sejarah Batam, karena menjadi bagian dari perbaikan logistik dan juga perkembangan transportasi laut dan udara melalui Pelabuhan dan Bandara.(maq)