Perkiraan Kebocoran Devisa Senilai Rp150 T karena WNI Berobat ke Negara Tetangga

530
Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTB, Lalu Hadrian Irfani dan rombongan meninjau RSBP Batam. Foto: Humas

DPRD NTB Studi Banding RSBP Batam

Batam, edisiana.com – Direktur Badan Usaha RSBP Batam Afdhalun Hakim mengatakan diperkirakan ada sekitar Rp150 triliun devisa bocor karena warga Indonesia berobat ke negara tetangga. Untuk mencegah itu Badan Pengusahaan (BP) Batam membuat kawasan ekonomi khusus (KEK) Kesehatan Sekupang.

Ia berharap dengan keunggulan yang dimiliki Batam dan di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi, Batam dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan devisa negara salah satunya rencana pembentukan KEK Kesehatan di Sekupang.

“Kita ketahui 100 sampai 150 triliun devisa kita bocor ke negara tetangga, bagaimana upaya kita supaya bisa kita tahan minimal 10 persen saja 10 triliun sudah hebat setiap tahunnya, maka kita terus bangun fasilitas, peralatan, SDM dengan standar internasional dan juga kawasan Sekupang ini akan menjadi KEK kesehatan,” terang Afdalun saat menerima kunjungan Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTB, Lalu Hadrian Irfani dan rombongan pada Senin, 23 Mei 2022.

BACA JUGA:  BP Batam Berharap Setahun Lagi Perusahaan Rusia Sudah Ada di Batam

“Ini jugalah yang akan menahan lajunya keluar devisa negara itu dimana nanti investor dari negara asing, dari luar yang bisa membangun KEK dan Batam semakin maju dan madani ,” imbuhnya dengan penuh harapan.

Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTB, Lalu Hadrian Irfani mengatakan kedatangannya bersama rombongan selain menjalin silaturahmi juga bertukar pikiran tentang pelayanan kesehatan dan pengelolaan di rumah sakit BP Batam.

BACA JUGA:  Dua Tahun Tidak Dibangun, BP Tarik Lahan Tidur di Batam

“Alhamdulillah hari ini kita mendapat informasi bahwa di rumah sakit BP Batam tidak kalah dengan Singapura dan Penang Malaysia dari sisi peralatan dan dari sisi kecepatan dan ketepatan dalam menangani pasien, tentu informasi ini akan kita bawa ke NTB,” kata Lalu.

Dijelaskannya, studi banding dilakukan karena hadirnya sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok, NTB yang mengharuskan percepatan pembangunan baik dari sisi pelayanan wisata maupun kesehatan.

“Di sana kami juga bangun rumah sakit internasional Mandalika namun terhenti karena keterbatasan anggaran, maka kami belajar. Tadi ada teman komisi yang bertanya tentang investor salah satunya upaya Kepala BP Batam Muhammad Rudi yang langsung jemput bola ke Dubai, Uni Emirat Arab. Ini akan kami akan adopsi, kita akan berjuang supaya rumah sakit di sana bisa menjadi rujukan Indonesia timur dan berdasarkan hasil dari sini juga sebagai referensi untuk membangun rumah sakit di sana,” ujarnya.

BACA JUGA:  BP Batam Siapkan Tiga Pelabuhan Domestik

Pada kesempatan itu, rombongan meninjau langsung fasilitas pelayanan kesehatan terkini. Di antaranya ruang CT SCAN, ruang MRI, ruang radiologi, laboratorium kateterisasi jantung (Cath Lab), hingga ruang rawat inap VVIP RSBP Batam.(maq)

BAGIKAN