Batam, edisiana.com – Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk antusias besar bagi Amerika dan Kanada melihat peluang kerja sama yang mungkin dilakukan di Batam ke depan.
Apalagi sudah dikuatkan dengan hubungan Amerika dengan Batam ditandai sejak hadirnya perusahaan USA Mc Dermott di Batam sejak tahun 1970.
“Saya telah berbicara dengan perusahaan US dan Kanada serta para investor, mereka sangat antusias dengan apa yang saya presentasikan tentang Batam dan SEZ (KEK) di dalamnya,” ucap Sung Y Kim seperti keterangan tertulisnya pada Jumat, 4 November.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membawa Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim dan Duta Besar Kanada untuk Indonesia Nadia Burger ke Batam.
Mereka melihat pontensi investasi bagi perusahaan baik Amerika mau pun Kanada. Dari pertemuan itu dibahas usulan kerjasama dalam pengembangan sumber-sumber energi terbarukan.
Selain itu energi bersih, berbagai usulan proyek dalam skema rantai pasok termasuk semikonduktor, pengembangan industri kesehatan, dan pengembangan pusat data (data center).
“Iklim investasi di sini yang kondusif, lokasi strategis dan pengalaman serta dukungan pemerintah Indonesia dan BP Batam, membuat saya sangat berharap koneksi yang telah terjalin dengan kuat selama ini, dapat terus berjalan untuk mencapai opportunity terbaik bersama-sama,” jelas Sung Y. Kim.
Menko Perekonomian juga turut mengajak Duta Besar Kanada Nadia Burger untuk meninjau langsung kesiapan KEK di Batam sebagai showcase bahwa Indonesia siap menerima investasi untuk pengembangan industri semikonduktor, digital talent, dan sektor-sektor lainnya.
Saat ini Kanada dikenal sebagai pengembang Artificial Intelligence (AI) dan pemprograman semikonduktor terbesar di dunia. Serta memiliki program pendidikan dan pelatihan dalam bidang tersebut.
Melihat besarnya potensi yang terdapat di Kanada, Menko Perekonomian mengharapkan Kanada dapat bekerja sama dalam meningkatkan kapasitas digital talent Indonesia.
“Pertemuan ini menunjukkan koneksi yang kuat antara US, Kanada dan Batam Indonesia. Kami tentu berharap terjalin kerja sama di beragam bidang dalam jalinan bisnis ketiga relasi ini,” ujar Nadia Burger.
Rombongan kemudian melanjutkan kunjungan ke PT. Satnusa Persada, pemasok papan sirkuit cetak dan perakitan suku cadang mekanik dan pembuatan komponen elektronik terbaik dengan salah satu produk ekspor smarthphone dan CHIPS.(maq)