Keren! Minyak Jelantah Bisa Menghasilkan Dolar

892
Bank minyak jelantah yang diekspor ke Singapura dan Eropa. Foto: MCR

Diekspor Mulai dari Singapura Sampai Belanda

Riau, edisiana.com Keren. Sebuah perusahaan yang diawaki anak muda kreatif mengolah minyak jelantah jadi penghasilan dolar. Biodiesel itu diekspor mulai dari Singapura, Italia hingga Belanda.

Mereka tergabung bersama CV. Arah Baru Sejahtera. Pimpinan perusahaan ini, M Rizky Ramadhan mengatakan ide awal karena rasa pedulinya menjaga lingkungan dari limbah. Ia bersama teman-teman membuat bisnis jelantah atau minyak bekas.

“Kita hadirkan program Bank Jelantah membantu masyarakat dan pelaku usaha dari pada dibuang bisa dijual lagi bisa juga ditukar dengan sembako, emas atau uang,” ucapnya seperti dikutip mediacenterriau pada Sabtu, 28 Agustus 2021.

BACA JUGA:  Batam akan Dijadikan Sumber Energi Terbarukan Terbaik di Indonesia

Bank Jelantah ini yang menampung minyak bekas dari mitranya di kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Agar memudahkan masyarakat dalam menjual minyak bekasnya.

Menurutnya, minyak tersebut dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu. Setelah spesifikasinya cocok dengan permintaan perusahaan luar negeri, baru kemudian diekspor.

Spesifikasi tersendiri, tambahnya, untuk minyak jelantah tersebut tergantung spesifikasi dari negara mana. “Kita ekspor kadang ke Singapura, ada juga sampai ke Italia dan Amsterdam. Tergantung spesifikasi apa yang mereka butuhkan, dan kita adanya apa, itu diuji dulu di laboratorium yang biasanya kami bekerja sama dengan Politeknik Kampar,” ungkapnya.

Rizky menjelaskan minyak jelantah ini tidak hanya bisa diolah sebagai biodiesel, tetapi juga bisa diolah menjadi lilin, sabun, dan lain sebagainya.

BACA JUGA:  Hotel-hotel Bintang di Pekanbaru Sudah Terapkan Protkes

Biodiesel, ini menurutnya menjadi salah satu olahan yang menjanjikan dan sumber energi terbarukan.”Di luar negeri orang sudah menggunakan biodiesel, karena lebih ramah lingkungan dan sumber energi terbarukan,” ujar Rizky.

Bisnis yang dirintis Rizky dan kawan-kawannya sejak tahun 2018 itu tidak semulus kita bayangkan. Rizky mengaku sempat beberapa kali ditipu oleh supplier yang berbuat curang. Mencampur minyak jelantah dengan oli atau lainnya.

“Tapi diambil pelajaran saja semuanya,” sebutnya. Perusahaan lalu selektif menerima supplier. Ketika membeli jelantah dari para penjual minyak jelantah.

BACA JUGA:  Penerbangan Incheon- Batam Dibuka, BP Optimis Peluang Ekonomi Baru

Baru pada tahun 2019, perusahaan berubah status berbadan hukum. Saat ini lanjut Rizky, per harinya ia bisa mengumpulkan satu sampai dua ton minyak jelantah yang disuplai dari Kabupaten/Kota se Riau.

Untuk ekspornya, jelasnya dilakukan sekali sebulan dengan kapasitas satu sampai dua kontainer, dengan jumlah minyak jelantah per kontainernya sebanyak 21 ton.

Untuk diketahui, biodiesel merupakan bahan bakar campuran mono–alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel.

Yang terbuat dari sumber terbaru seperti minyak sayur atau lemak hewan, dan salah satunya bisa dibuat menggunakan minyak jelantah.(maq)

BAGIKAN