Riau, edisiana.com – Gubernur Riau Syamsuar memaparkan program Ekonomi kreatif (Ekraf) di acara Indonesian Creative Cities Festival (ICCF) di Den Pasar, Bali pada Kamis malam, 26 November 2020.
Menurut Syamsuar, sektor ekraf di Riau, pada sub sektor kuliner ada 35 persen, seni pertunjukan 20 persen, kriya 17 persen, fesyen 13 persen, musik 8 persen dan film 4 persen.
“Baju yang saya pakai ini bagian dari fesyen yang ada di Riau. Ini merupakan batik Riau yang tak kalah menarik dengan batik yang ada di pulau Jawa,” kata Syamsuar sebagaimana dilansir mediacenter.riau.go.id pada Jumat, 27 November 2020.
Pada sub sektor kuliner Riau, ia menambahkan mempunyai ketan talam durian, yang pernah meraih Anugerah Pesona Indonesia pada tahun 2019 lalu. Sementara, kerajinan rotan yang sudah menembus pasar internasional. Yakni, Amerika, Qatar, Dubai, dan Malaysia.
“Riau telah mengembangkan arah kebijakan, sasaran, program, dan pemegang kepentingan terkait pengembangan ekonomi kreatif dan memiliki komitmen melalui Perda nomor 12 tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif,” Syamsuar menerangkan.(maq)