Riau, edisiana.com – Sebuah mobil Ayla mengalami kecelakaan tunggal di KM 89 tol Pekanbaru-Dumai. Insiden ini mengakibatkan bagian depan mobil rusak parah. Sementara di KM 49 juga mobil Colt Diesel menabrak pantat truk Fuso. Sang sopir yang sempat terjepit di dalam mobil akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
“Pukul 16.00 WIB kejadiannya. Kecelakaan tunggal, bagian depan Ayla rusak parah,” kata Kepala Bidang Operasi Tol Permai, Andri, seperti dilansir mediacenter.riau.go.id pada Kamis, 24 Desember 2020.
Menurut dia, kecelakaan tunggal terjadi di kilometer 89, tidak jauh dari pintu keluar Bathin Solapan, dari arah Dumai menuju Pekanbaru.
Awalnya mobil tersebut sempat oleng ke kiri setelah akhirnya menabrak pembatas jalan. Lalu posisinya berada pada bagian tengah tol Permai. Terjadinya kecelakaan ini diduga, karena akibat kelalaian sopir.
Kondisi sopir mobil Ayla, mengalami memar bagian kepala, akibat benturan. Setelah kejadian, petugas patroli Tol Permai yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian, langsung membawanya ke rumah sakit Kota Dumai.
“Kebetulan petugas kita ada di sana. Luka bagian kepala, dibawa ke RUSD Dumai,” papar Andri.
Sehari sebelumnya, kecelakaan juga terjadi di jalan tol sama. Satu unit mobil colt diesel menabrak bagian belakang truk Fuso pada Rabu malam, pukul 22.31 WIB di KM 49.”Mobil colt diesel menabrak bagian belakang Fuso,” kata Branch Manager Tol Pekanbaru-Dumai (Permai), Indrayana.
Akibatnya, kaki sopir mobil colt diesel terjepit dan mengalami luka cukup parah. “Diduga karena kurang berhati-hati dalam berkendaraan. Sehingga, sopir colt diesel, menabrak pantat truk didepannya,” Indrayana menambahkan
Sopir colt diesel sendiri sudah dilarikan ke rumah sakit, oleh petugas patroli yang rutin melakukan pengawasan di jalan bebas hambatan tersebut. Petugas sempat berjuang membantu kaki sopir yang terjepit, akibat tabrakan cukup serius tersebut.
Indrayana kembali mengingatkan, kepada pengandara yang melalui jalan tol Permai agar senantiasa berhati-hati. Dengan tetap memperhatikan rambu-rambu, kecepatan termasuk kondisi fisik.
“Kalau lelah, manfaatkanlah resk area kita punya. Beristirahat, kalau kondisi fisik sudah fit, lalu lanjutkanlah perjalanan. Karena, banyak kasus kecelakaan karena kelalaian, berkaitan dengan kondisi fisik,” himbaunya.(maq)