Salah Buat Rekor Baru di Old Trafford
Bola, edisiana.com – Manchester United menangis. Liverpool menghajar tuan rumah sampai 0-5 pada Ahad malam, 24 Oktober 2021. Ini adalah raih terbesar The Reds di Old Trafford selama lebih 100 tahun.
Lima gol tanpa balas itu dari hat-trick Mohamed Salah dan gol-gol dari Naby Keita dan Diojo Jota. Dari laporan Metro Sport, catatan itu merupakan kemenangan terbesar Liverpool di Old Trafford selama lebih dari 100 tahun. Selain itu menambah tekanan pada manajer Setan Merah yang sedang berjuang Ole Gunnar Solskjaer.
Akibatnya Manchester United turun di urutan ketujuh di Liga Premier. Tiga poin di luar posisi empat besar dan delapan poin di belakang pemimpin Chelsea.
Namun Arsene Wenger masih yakin kekalahan itu bukanlah akhir bagi Manchester United untuk sukses mengejar gelar Liga Premier League. Tapi syaratnya Ole Gunnar Solskjaer harus cepat memperbaiki timnya.
Wenger mencontohkan Manchester City. City musim lalu bisa sebagai inspirasi saat mereka cepat memulihkan tim setelah sempat terseok-seok. “Intinya harus mencoba menciptakan harapan. Manchester City memenangkan gelar tahun lalu, mereka sempat tertinggal 11 poin pada satu tahap dan mereka berada di urutan ke-10 di liga pada bulan Desember,” kata Wenger saat menjadi komentator kepada beIN SPORTS.
Setelah itu, tambahnya, City mencoba memperbaikinya. Secara bertahap. Dan akhirnya menjadi juara.”Jadi musim mereka (MU) tidak mati, tetapi jika mereka terus seperti itu, itu akan cepat,” jelas mantan pelatih Arsenal selama lebih dari dua dekade.
Namun demikian Wenger memperingatkan Solskjaer bahwa kekalahan Liverpool 0-5 menjadi pukulan besar baginya.”Dan tidak untuk keluar dengan pernyataan yang menciptakan krisis yang lebih dalam.
Tapi dia memiliki banyak pekerjaan untuk mengembalikan mentalitas tim karena kekalahan itu adalah pukulan besar,” ucapnya.
Menurut Wenger, Solskjaer tidak boleh lagi menciptakan hal yang buruk dari pertandingan tersebut.”Itu selalu menjadi tanggung jawab Anda,” ujar pelatih yang menguasai berbagai bahasa itu.
Beda dengan Liverpool. Anak asuh Juergen Klopp menjalani hari yang menyenangkan. Karena menang dengan menakjubkan. “Saat ini Manchester United berada di antara tekanan dan penurunan dan itu adalah situasi yang sedikit lebih buruk bagi sebuah tim,” terangnya.
Pada duel dua raksasa Inggris ini, Liverpool tampil mengejutkan pada awal babak pertama. Manchester United dibobol dengan dua gol dari Keita dan Jota.
Salah kemudian mencetak dua gol sebelum turun minum. Dan satu gol lagi setelah turun minum. Tiga gol yang ciptakan Salah ini menjadi pemain tandang pertama sejak 2003 yang mencetak hat-trick di Old Trafford.
Solskjaer mengaku kekalahan dari Liverpool ini merupakan yang terburuk selama melatih Man United. “Hari ini adalah yang tergelap saya memimpin para pemain ini,” lugasnya.
Solskjaer menambahkan, timnya tampil tidak bagus. Selalu memberikan celah dan peluang kepada lawannya. “Kami tidak cukup baik secara individu dan sebagai tim. Tidak bisa memberi tim seperti Liverpool peluang itu, tapi sayangnya kami melakukannya,” pungkasnya.(maq)