Singapura Ingin Kolaborasi Peningkatan Ekonomi

499
Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto menerima kunjungan Consul General of the Republic of Singapore in Batam, Mark Low. Foto: Humas

Batam, edisiana.com Consul General of the Republic of Singapore in Batam, Mark Low menyampaikan tujuan dari kunjungan kerja Civil Service College Singapore (CSC) ke BP Batam untuk mempererat hubungan baik antara Batam dengan Singapura.

Mark Low mengaku sangat senang melihat pengembangan Batam sangat pesat, mulai dari proyek pengembangan Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Batu Ampar serta Infrastruktur lainnya yang dibangun oleh BP Batam.

“Kami ingin dapat berkolaborasi serta dapat sharing dan bertukar pikiran untuk peningkatan ekonomi serta menjalin hubungan baik antara Batam dan Singapura,” ucap Mark Low saat kunjungannya di kantor BP Batam pada Rabu pekan kemarin.

Dalam kesempatan itu Wakil Kepala Badan Pengusahaan Batam, Purwiyanto mengatakan, merupakan suatu kehormatan bagi Batam dan BP Batam untuk dikunjungi oleh para pegawai negeri sipil muda Singapura.

Ia menambahkan, pada masa pandemi Batam dapat bertahan dan pertumbuhan ekonomi di Batam juga melebihi ekonomi nasional.

BACA JUGA:  Yuk Datang ke BBQ Halloween Fang-tastic Monster Feast di HARRIS Resort Barelang

“Pertumbuhan ekonomi Batam pada 2021 sebesar 4,75 persen yang dinilai luar biasa di masa pandemi saat ini mampu mengungguli pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen. Hal ini tidak mudah, namun berkat kerja keras seluruh pemangku kepentingan di Batam, pertumbuhan ekonomi yang positif ini dapat terwujud,” kata Purwiyanto.

Ia juga menyampaikan, industrialisasi juga membantu percepatan ekspansi ekonomi. Batam telah memiliki 30 kawasan industri dan terkenal dengan lokasinya yang strategis di jalur pelayaran internasional di Selat Malaka, 20 kilometer dari Singapura, serta berstatus sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Kawasan Ekonomi Khusus, menjadikan Batam sebagai salah satu kawasan yang unik untuk tujuan investasi di Indonesia.

Dari sisi investasi, pada tahun 2021 Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 504 juta dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,5 triliun, dengan Singapura memimpin investasi tersebut. Sektor industri manufaktur, dengan nilai investasi 268 Juta US$.

BACA JUGA:  Ditpam Siap Amankan Objek Vital di Batam

Nilai ekspor tahun 2021 sebesar US$ 11,8 miliar, sedangkan nilai impornya sebesar US$ 10,8 miliar menurut Badan Pusat Statistik Batam.

BP Batam memiliki beberapa infrastruktur pendukung untuk memperlancar kegiatan bisnis dan investasi di Batam. Antara lain:
Pengembangan Bandara Hang Nadim, Rencana Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) antara BP Batam dan Konsorsium Incheon International Airport Corporation (IIAC), PT. Angkasa Pura I, dan PT. Wijaya Karya sekarang digunakan untuk mengembangkan bandara internasional di Batam.

Purwiyanto menjelaskan, BP Batam didukung penuh oleh Peraturan Pemerintah Pusat untuk menarik investasi guna mempermudah penanaman modal.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah 41 Tahun 2021 bahwa semua peraturan dan kebijakan yang telah ada di Pemerintah Pusat selama kurang lebih 69 izin telah sepenuhnya dialihkan ke BP Batam, diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses perizinan.

BACA JUGA:  Batam Bakal Jadi Pilot Project Jaringan 5G

BP Batam bergerak di bisnis jasa investasi dan kini menggunakan teknologi Online Single Submission (OSS) untuk mempercepat pengurusan dokumen perizinan.

Selain OSS, Batam memiliki Pusat Layanan Umum dimana semua pihak yang terlibat dalam penerbitan izin dapat ditemukan di satu lokasi.

Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto berharap kunjungan ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk Batam dan Singapura.

“Semoga Batam dan Singapura dapat terus mempererat kerjasama, khususnya di bidang bisnis dan ekonomi serta para pegawai negeri sipil muda yang hadir dalam pertemuan ini dapat mempelajari tentang kemajuan Batam dan dapat menjadi referensi kedepannya,” harap Purwiyanto.(maq)

BAGIKAN