Bola, edisiana.com – League One Charlton tampil mengejutkan. Klub Premier League Brighton dibuat knockout (KO) di Piala Carabao pada Kamis dinihari tadi. The Addicks pun lolosperempat final.
Kemenangan Charlton membuat mereka menjadi satu-satunya tim non-Liga Premier yang mencapai delapan besar.
“Ini malam yang spesial, penampilan yang spesial,” kata manajer sementara Charlton, Anthony Hayes seperti dilansir BBC pada hari ini, 22 Desember.
The Seagulls tampil dominan dengan 18 tembakan sepanjang pertandingan. Namun tidak mampu mengonversi peluang mereka. Akibatnya, pertandingan dilanjutkan adu tos-tosan.
Adu penalti itu sendiri berlangsung menegangkan. Enam dari sembilan tendangan pembuka gagal. Dan Charlton menang 4-3, dengan Sam Lavelle memicu perayaan di antara para pendukung tuan rumah saat ia memastikan kemenangan dengan percobaan ke-14.
Pelatih yang menggantikan Dean Holden itu menambahkan dalam pertandingan yang unik selama adu penalti.
“Adu penalti bagi saya adalah bonus. Kiper Ashley Maynard-Brewersangat fantastis. Itu adalah malam yang istimewa. Itu memberi semangat kepada semua orang, itu salah satu yang tidak akan dilupakan oleh para pemain, penggemar, dan staf,” ucapnya.
Di babak pertama yang terasa seperti pertandingan persahabatan pramusim untuk Brighton. Klub yang saat ini berada di urutan ketujuh di Liga Premier, berjuang untuk mencetak gol di depan gawang.
Tariq Lamptey dan Solly March turut menciptakan banyak peluang yang terbuang sia-sia. Sementara Charlton berjuang musim ini dan hanya unggul empat poin dari tempat degradasi League One.
Tapi tim Dean Holden menunjukkan semangat dan Steven Sessegnon memaksa blok terakhir dari Lewis Dunk untuk menggagalkan mereka tujuan tertentu di akhir babak pembukaan.
Brighton merasa dirugikan oleh fakta bahwa wasit Thomas Bramall menolak banding penalti ketika penyerang Deniz Undav terlihat dijatuhkan di dalam kotak oleh Lavelle tak lama setelah babak kedua dimulai.
March kemudian menari melalui pertahanan Charlton sebelum melepaskan tembakan melebar dari jarak 10 yard.
Pasukan Roberto de Zerbi memiliki klaim lain untuk tendangan penalti yang ditolak setelah Jesurun Rak-Sakyi yang menjatuhkan Pervis Estupinan.
Tapi Brighton tidak menunjukkan kualitas yang cukup dan, dengan Pascal Gross, Leandro Trossard dan Moses Caicedo di antara mereka yang absen dalam adu penalti.
“Saya minta maaf atas hasilnya dan maaf untuk para penggemar kami. Saya pikir kami memainkan permainan yang bagus, bukan permainan yang fantastis tetapi cukup untuk memenangkan pertandingan,” kata De Zerbi.(maq)