Tanjungpinang, edisiana.com – Awal tahun 2021 mega proyek jembatan Batam – Bintan (BABIN) yang dianggarkan senilai Rp8,6 triliun akan dimulai pembangunannya. Saat ini, Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepri, Bahtiar Baharudin telah memutuskan tinggi dan panjang jembatan.
“Sudah kita putuskan tinggi jembatan dari titik air maksimun air pasang 40 meter dan panjangnya 7,685 km. Putusan-putusan di lapangan tentu saya harus sosialiasasikan ke Forkopimda,” ucap Bahtiar Baharuddin dalam rapat koordinasi di Tanjungpinang pada Kamis, 19 November 2020.
Rincian panjang jembatan tersebut, dari Batam ke Tanjung Sauh panjangnya 2,124 KM. Lantas Tanjung Sauh ke Pulau Buau, Bintan 5,561 KM. Sementara sisi jalan daratnya di Batam, panjang 1, 640 KM. Kemudian Tanjung Sauh sepanjang 3.350 KM. Dan di Bintan sepanjang 2.074 KM.
Ia juga mengatakan rapat yang juga dihadiri Forkopimda Kepri dan pihak Pemerintah Kabupaten Bintan ini merupakan tindak lanjut pengecekan lokasi beberapa waktu lalu.
Gubernur juga meminta pihaknya belajar dari pengalaman gagalnya proyek-proyek nasional di daerah lain yang gagal. Untuk itu, pihaknya membangun komunikasi dengan semua pihak. “Sehingga sekecil apapun masalah kita akan kawal,” imbuh dia seperti dilansir mediacenter.batam.go.id pada Kamis kemarin.
Dalam kesempatan itu, Pjs Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengatakan secepatnya menginventarisir lahan-lahan yang ada di sekitar maupun yang ada di lokasi pembangunan proyek.
Pasalnya, kawasan pembangunan jembatan Babin merupakan kawasan strategis tentu tak boleh sembarangan untuk dibangun. “Sesuai dengan tata ruang. Sekarang agak mudah karena lahan sekitar adalah lahan industri. Industri ini mendukung terkait pembangunan Babin, jadi bisa menyatu,” papar Syamsul.
Syamsul melanjutkan, pembangunan jembatan pasti akan diikuti dengan peningkatan jalan yang terhubung dengan jembatan tersebut.“Saat pelebaran pasti ada penataan kawasan, kan kumuh ada penyimpanan barang bekas. Ini kan wajahnya kota Batam, maka perlu penertiban,” imbuhnya.
Sebab, kata dia, bisa jadi mulai bandara hingga ke jembatan akan menjadi jalan negara karena strategis utama.
Selain itu, proyek yang akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggunakan dana APBN sekitar Rp8,6 triliun.(maq)