Batam, edisiana.com – Pembangunan container yard yang sebelumnya merupakan gudang Persero ditargetkan akan selesai pada akhir tahun ini.
Saat ini, kata Dewan Pengawas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Elen Setiadi, BP Batam sedang melakukan pengadaan Container Crane yang sedang dalam proses lelang.
Hal tersebut diyakini Elen mampu meningkatkan produktivitas pengeluaran ataupun pemasukan barang dari kapal ke container yard maupun sebaliknya.
“Tadi kita sudah melihat perkembangan auto gate system, ini merupakan bagian dari penerapan sistem yang terintegrasi dengan sistem bea dan cukai. Dengan demikian kita harapkan bahwa kontainer yang akan masuk ke dalam maupun ke luar Pelabuhan Batu Ampar dengan sistem yang baru tentu akan lebih cepat dan efisien serta utilitas Pelabuhannya akan semakin meningkat,” kata Elen Setiadi dalam rilisnya.
Dewan Pengawas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Elen Setiadi, Satya Bhakti Parikesit dan Untung Basuki bersama Kepala BP Batam, Muhammad Rudi melakukan kunjungan lapangan ke Pelabuhan Batu Ampar pada Minggu, 17 Oktober 2021.
Turut hadir dalam kegiatan ini Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin; Direktur Pelabuhan, Dendi Gustinandar; Direktur Infrastruktur Kawasan, Imam Bachroni; Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait; Kepala Kantor Bea Cukai Batam, Ambang Priyonggo; Kepala Subbagian Dukungan Teknis Bea Cukai Batam, Hery Rusdaman.
Dewan Pengawas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Untung Basuki, menyampaikan salah satu yang menjadi unggulan dari Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam ini adanya Batam Logistics Ecosystem, ini adalah bagian dari National Logistics Ecosystem yang merupakan amanat dari Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 5 Tahun 2020.
“Batam menjadi salah satu pengembangan untuk meningkatkan daya tarik dengan menurunkan biaya logistik. Perlunya kerjasama seluruh pihak untuk mengembangkan Batam sebagai salah satu motor penggerak perekonomian nasional,” ujarnya.
Batam Logistics Ecosystem tujuannya, imbuh Untung, untuk menurunkan biaya logistik yang mengembangkan aplikasi sistem G to G maupun B to B yang tentunya akan mempercepat proses pelayanan khususnya pemasukan dan pengeluaran barang di pelabuhan Batuampar.
Hal senada, juga diutarakan Dewan Pengawas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Satya Bhakti Parikesit. Ia menambahkan, bahwa secara makro pengembangan di Batam merupakan prioritas Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Kami benar-benar ingin mengawal sesuatu yang sifatnya prioritas bukan hanya dibangun, diselesaikan, tetapi benar-benar tersampaikan dan bisa dimanfaatkan serta bisa memberikan nilai tambah. Kita melihat Batam ini potensinya sangat besar dengan memberikan sumbangan baik untuk pertumbuhan ekonomi dan seterusnya kepada nasional itu cukup signifikan,” sambungnya.
“Kita ingin memastikan segala sesuatu yang kita programkan di Batam terutama yang dilakukan oleh BP Batam ini selesai di akhir tahun 2023 atau tahun 2024,” kata Satya menjelaskan.
Diharapkan dengan beberapa proyek pengembangan ini, arus masuk dan keluar barang pada Pelabuhan Batu Ampar semakin cepat dan lebih efisien serta utilitas pelabuhannya semakin meningkat.(maq)