Bola, edisiana.com – Mantan bintang Inggris Joe Cole mengkritik Chelsea terhadap pemecatan Thomas Tuchel sebagai manajer. Dia menilai keputusan itu salah.
Sebab, Cole menambahkan, Tuchel sangat berjasa dengan The Blues dengan memenangi tropi Champions dan disukai fans Chelsea.
“Saya senang untuk mengatakan bahwa saya pikir itu adalah keputusan yang salah untuk menyingkirkan Thomas Tuchel,” ujarnya dikutip dari Metro Sports pada Selasa, 13 September.
“Dan dia berada dalam periode yang sulit, itu pasti, tetapi menyingkirkannya adalah hal yang sulit. Bagaimana penanganannya? Tidak ada cara yang baik untuk menyingkirkan tapi saya pikir keputusan itu salah dan mereka bisa terjebak sendiri,” imbuhnya menjelaskan.
Menurutnya, fans Chelsea telah terbiasa dengan manajer top. Seperti Antonio Conte, Jose Mourinho. “Tetapi untuk manajer sekelas Graham Potter, saya sebenarnya cukup bersemangat. Karena itu menunjukkan kepada saya bahwa kita menuju ke arah yang berbeda dan mencari stabilitas,” tuturnya Cole.
Dengan demikian, dia melanjutkan, untuk mencapai semua kesuksesan dan stabilitas seperti Manchester City lebih banyak alternatif.
“Saya tak sabar untuk melihat bagaimana kelanjutannya. Tidak apa-apa mengatakan dia manajer kami untuk beberapa tahun ke depan, tetapi bagaimana jika kami tidak masuk ke Liga Champions? Saat itulah ujian akan datang,” jelasnya.
Tapi lanjutnya, dia senang karena menyukai permainan sepakbola Graham Potter. “Hanya waktu yang akan menjawab, tapi mungkin kita bisa mendapatkan stabilitas lebih di bawah pemilik baru,” ujarnya.
“Tapi saya merasa untuk Thomas Tuchel, itu keras karena dia manajer top. Saya memberi tahu Anda siapa yang akan sedikit menendang diri mereka sendiri: Man United. Saya yakin mereka berharap ini terjadi tiga atau empat bulan lalu,” paparnya.
Cole mengaku tidak tahu bagaimana era Ten Hag akan berjalan yang terlihat menjanjikan saat ini.
Setahunya dia, Thomas Tuchel adalah persis apa yang dibutuhkan Man United. “Dia tipe karakter yang bisa menggembleng sebuah grup. Saya pikir dia gigi yang berbeda, Thomas Tuchel,” pungkasnya.(maq)