edisiana.com – Seorang desainer motor listrik, Kar Lee memperkirakan pada tahun 2035 sudah zamannya motor non BBM. Dan konsumen beralih ke sepeda motor listrik.
Visioner asal China itu telah bekerja sama dengan perusahaan asuransi spesialis sepeda Bikesure hanya membuat desain motor listrik sports.
Hasil karyanya Zero DSR/X elektrik. Yang sangat mirip dengan motor sports yang bahan bakar minyak seperti bensin.
Dia memperkirakan penjualan sepeda bensin dan skuter akan ditinggalkan konsumen pada tahun 2035. Dan masa depan motor listrik semakin dekat dan cerah.
Meskipun ada pasar untuk mesin unik yang menonjol, sepeda listrik yang mendapat reaksi paling positif dari pengendara motor umumnya.
“Sepeda motornya yang terlihat seperti putaran futuristik pada desain mesin pembakaran internal yang ada,” kata Kar Lee seperti dilansir Mirror pada Jumat kemarin.
Kar Lee berbicara saat peluncuran Zero baru. Dia mengatakan akan ada terobosan besar dalam teknologi baterai untuk motor listrik ini dalam satu setengah tahun.
Menurutnya, sekarang pun mulai menjamur pabrik motor listrik yang lebih kecil di seluruh dunia yang membuat sepeda inovatif.
“Dan sering kali para pemula inilah yang paling berani dalam hal membuat sepeda EV dengan tampilan paling unik. seperti perusahaan Swedia Cake dan Ultraviolette Automotive di India,” jelasnya.
“Menurut saya, ada banyak ruang di pasar untuk solusi desain yang unik dan kreatif, serta estetika yang lebih konvensional,” dia menambahkan.
Dia juga menjelaskan ada sepeda listrik kelas atas yang datang ke pasar yang penampilan berbeda seperti Arc Vector dan Curtiss One. Tapi ini tidak dimaksudkan untuk menjadi produk volume tinggi.
“Penjualan besar datang dari sepeda yang lebih kecil yang dirancang untuk penggunaan di kota, dan hanya memanfaatkan kesegaran dalam desainnya,” ucapnya.
Pada motor ini, batrainya dapat dilepas karena lebih kecil, immobilizer bawaan, mode regen, dan fitur lain yang lebih umum di sektor mobil mulai berkurang.
“Dalam hal estetika, saya melihat emoto mulai terlihat lebih seperti mesin ICE tradisional, dan tentu saja pada mesin yang lebih premium, baterainya sendiri tidak terlihat seperti batu bata besar,” terangnya.
“Mengintegrasikan baterai ke dalam desain sepeda sudah menjadi lebih mulus, dan itu adalah tren yang akan terus berlanjut,” pungkasnya.(maq)