Pogba Menemukan Kebahagiaan di Juventus

355
Paul Pogba. Foto: Getty

Bola, edisiana.comPaul Pogba telah mantap untuk pindah ke klub lamanya Juventus. Karena bisa menemukan kebahagiaan dan jati dirinya sebagai pemain terbaik. 

Pogba mengatakan dia ingin menikmati sepak bola lagi di masa depan. “Saya hanya ingin yang terbaik untuk saya,” ujar Pogba yang dikutip dari ESPN kepada pada Selasa  kemarin. 

Menurutnya, dia bisa menyatukan semuanya, meluangkan waktu, dan hanya mencari yang terbaik.  “Saya  ingin bermain sepak bola, selalu menjadi diri sendiri, dan menikmati apa yang saya lakukan,” imbuhnya. 

BACA JUGA:  Di Maria Cetak Hattrick untuk Nyonya Tua

Dan akhirnya,ucapnya, bisa menikmati apa yang dapat dilakukan karena jika tidak, tidak bisa tampil baik. 

“Saya juga tidak ingin berpikir negatif. Kami bisa kalah dalam pertandingan, trofi, tetapi harus bahagia dan menikmati diri sendiri – itulah yang saya cari,” tutur Pogba. 

Dalam karirhya Pogba memenangkan tiga trofi selama bermain di Old Trafford. Namun belakangan tampil secara tidak konsisten dan mengalami hubungan yang sulit dengan pendukung United.  Dia dicemooh saat melawan Norwich City dan Liverpool musim lalu.

BACA JUGA:  West Ham Juara Liga Konferensi Eropa

Pemain timnas Prancis tersebut mengisyaratkan bahwa perlakuan ini berdampak negatif pada dirinya dan penampilannya untuk klub.

“Semua orang ingin merasa dicintai, semua orang membutuhkan itu dalam jiwa Anda untuk merasa dihargai,” tambahnya. 

“Dan selalu seperti itu, bahkan orang dewasa membutuhkan itu. Selalu menyenangkan untuk merasa bahwa pekerjaan yang Anda lakukan dihargai bahwa Anda melakukannya dengan baik dan orang-orang senang dengan diri Anda sendiri,” paparnya. 

BACA JUGA:  Gundogan Merasa Diserang Guardiola

Ia menjelaskan orang-orang di sekitarnya membuat perbedaan besar.  Karena mereka bisa menghibur atau bisa menjatuhkan. 

“Bisa juga jadi keduanya. Sebab Anda membutuhkan mereka untuk membesarkan Anda,” ujarnya menjelaskan. 

Kadang-kadang, ia melanjutkan,  Anda tidak merasakan diri Anda sendiri, dan itu bisa terjadi. “Saya suka berbicara dengan orang-orang di bangku cadangan dan menjadi seorang pemimpin, tetapi bahkan seorang pemimpin terkadang membutuhkan rekan satu timnya untuk didorong, mereka perlu membesarkannya,” tutupnya.(maq)

BAGIKAN