Graham Potter Jadi Calon Kuat Penggantinya
edisiana.com – Posisi Julen Lopetegui sebagai manajer West Ham United dalam posisi di ujung tanduk. Saat ini klub tersebut tengah melobi Graham Potter untuk menggantikan pelatih asal Spanyol tersebut.
Pelatih Lopetegui berada di ambang pemecatan menyusul awal kehidupan yang sulit di Stadion London.
Menurut Mail Sport, mantan bos Chelsea Potter muncul sebagai kandidat nomor satu klub untuk menggantikan Lopetegui.
Sebuah foto direktur teknis Tim Steidten, yang tidak hadir di tempat latihan West Ham selama tiga minggu, mengadakan pembicaraan rahasia dengan Potter.
Pertemuan itu diyakini di Hotel Stratford muncul di media sosial kemarin saat tekanan terhadap Lopetegui meningkat.
Namun, meski diskusi tersebut diyakini bersejarah, dipahami bahwa Sullivan dan Potter telah mengadakan diskusi lebih lanjut selama 24 jam terakhir.
Dalam laporan itu posisi Lopetegui berada di bawah ancaman besar menjelang pertandingan Piala FA mendatang melawan Aston Villa pada hari Jumat mendatang.
Jika Potter dan West Ham dapat menyetujui kesepakatan, West Ham diperkirakan akan segera mengakhiri masa jabatan Lopetegui.
Potter nyaris menggantikan Lopetegui pada bulan Desember dalam kesepakatan yang membuatnya menandatangani kontrak hingga akhir musim.
Namun klub memutuskan untuk tetap mempercayai mantan bos Wolves itu meskipun ia menghadapi kesulitan, tetapi dengan syarat hasilnya membaik.
Sejak saat itu, West Ham mencatat empat pertandingan tak terkalahkan, tetapi kalah dalam dua pertandingan terakhirnya melawan Liverpool dan Manchester City. Kebobolan sembilan pertandingan dan hanya mencetak satu gol dalam prosesnya.
Dan West Ham kini tampak siap melakukan perubahan dengan Potter yang siap kembali ke dunia sepak bola setelah meninggalkan Chelsea pada April 2023.
Edin Terzic, Michael Carrick dan Sergio Conceicao termasuk di antara nama-nama yang juga dipertimbangkan klub untuk menggantikan Lopetegui.
Namun, gagasan untuk menunjuk pelatih kepala baru dengan pengalaman Liga Premier adalah daya tarik yang jelas.
Seperti juga preferensi Potter untuk memainkan sepak bola penguasaan bola yang menarik, lebih mirip dengan tradisi klub.(maq)