Bola, edisiana.com – Guardiola memaklumi mengapa Haaland gugup saat menendang penaltinya. Ketika menjamu Fulham di Etihad pada Sabtu malam kemarin.
Pertama yang dihadapi kiper terbaik Jerman yang bisa menangkal penalti pemain lain. Kedua, karena biar tenang dan memikiri tembakan yang tepat. Terakhir lantaran waktu yang mepet dì menit ke-95, untuk kemenangan timnya.
“Memang dia lama bisa meletakkan bola sebelum mengambil penalti,” jelas Guardiola dikutip dari BBC pada Minggu, 6 November 2022.
“Itu artinya dia bisa banyak berpikir. Erling juga menjalani dua atau tiga minggu tanpa latihan, dan bisa kehilangan ritme dan tempo.
Jadi, penalti itu bukan penalti terbaik yang pernah saya lihat dalam hidup saya, tetapi saya akan mengatakan dia memukulnya dengan kuat,” papar Pep lagi.
Seandainya, terang mantan pelatih Bayern Munich itu, Haaland melakukan tendangannya tidak keras maka bisa berabe. Karena bisa saja tidak masuk, sebab bolanya terbaca.
“Kalau tendangannya lembek ke misalnya, 50-50 pasti bisa diselamatkan. Kalau kuat 75-30 – ah, maaf 75-15. Matematika, saya bukan jenius, maka beda,” imbuh manajer plontos itu.
Pep mengaku sudah lama mengenal kiper Fulham sejak di Jerman. Leno adalah kiper bagus bisa membaca arah bola.
“Leno, saya mengenalnya dari Jerman dan dia adalah bisa membaca penalti yang luar biasa. Tetapi pada akhirnya, penyelesaiannya bagus. Sepertinya semuanya melawan kami hari ini tetapi pada akhirnya kami bisa menang,” jelasnya.
Setelah gol penalti Guardiola bergabung dan melakukan perayaan di peluit akhir. Dengan merangkul Haaland dan para pemainnya dalam memberikan kehormatan.
Pasalnya Pep melihat kemenangan ini sebagai kemenangan yang sangat signifikan. Menyusul timnya bermain selama lebih dari satu jam dengan 10 pemain disebabkan kartu merah Joao Cancelo saat Fulham menyamakan kedudukan.
“Kami bermain dalam tempo yang tepat pada 10 lawan 11. Kami tidak bisa menyerang begitu cepat karena mereka akan menyerang lebih cepat,” ucapnya.
“Semua pemain di tengah luar biasa – Bernardo Silva, Ilkay Gundogan, Rodri dan terutama Kevin de Bruyne,” pujinya.
Pep melanjutkan, bahwa Kevin de Bruyne telah menemukan kembali permainan terbaiknya. “Kevin masih belum dalam kondisi terbaiknya pada pertandingan melawan Leicester dan sekarang di sini, itu benar-benar sebaliknya,” tutur dia.
Kemenangan ini merupakan momen terindah Pep Guardiola dalam musim ini. “Kami memang tidak memenangkan Liga Premier hari ini. Tapi momen-momen ini bagian dari usaha kami semua untuk melihat wajah penonton ketika kami berjalan di sekitar lapangan setelah itu,” tutupnya.(maq)