Jika Baunya Menyengat, H2S Namanya, tapi Kalau Tak Bau, Adalah Gas Metana

1330
Pemerintah menutup lokasi semburan gas dan lumpur di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Foto: MCR

Riau, edisiana.comPakar Perminyakan Riau, Dr Eng Muslim, menegaskan semburan gas yang terjadi Pompes Al Ihsan di Pekanbaru, Riau bukan sesuatu yang aneh. Tapi sudah biasa terjadi.

“Ini sering ditemukan, bukan sesuatu yang langka. Kalau ada orang ngebor sumur terus tiba-tiba keluar gas itu bukan sesuatu yang aneh,” tutur Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) seperti dilansir mediacenter.riau.go.id pada Jumat kemarin.

BACA JUGA:  Warga Kampung Melayu Ditemukan Mengapung di Laut

Gas seperti ini, menurutnya, semburan gas yang tidak banyak. Dan gasnya banyak pasti sudah dibuat sumur gas. “Gas Bio Genik ini biasanya tidak terlalu banyak dan akan mati dengan sendirinya dalam waktu tertentu,” Muslim menambahkan.

Untuk mengecek kandungan gas apakah beracun atau tidak, Muslim meminta pemerintah harus melakukan pengecekan terlebih dahulu dengan menggunakan alat Gas Detector.

BACA JUGA:  Wisata Air Hitam, Destinasi Unggulan Kalteng

“Kalau bau menyengat itu H2S namanya. Dan kalau gas sampai menyebur tinggi ke atas tentu harus lebih mudah lagi mendeteksi baunya,” dosen tamatan Korea Selatan tersebut.

“Jika gas tersebut tidak beracun atau tidak mengeluarkan bau, gas tersebut adalah gas metana atau CH4,” menegaskan lagi.

Sementara menurut Kepala Dinas ESDM Riau, Indra Agus Lukman, pihaknya telah melakukan pengecekan dan pengambilan sampel di lokasi semburan gas. “Tim juga sudah mengambil sampel semburan gas bumi. Sampel juga sudah langsung diteliti di laboratorium,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Bandara SSK II Sediakan Layanan Rapid Antigen

Alhasil, ia melanjutkan, gas tersebut tidak berbahaya. Namun masyarakat tetap diminati untuk waspada.”Tim telah melakukan mitigasi dan mengambil langkah antisipasi,” terangnya.(maq)

BAGIKAN