Gubernur Diminta Gencarkan Lagi Protokol Kesehatan

840

Riau, edisiana.com Presiden RI, Joko Widodo meminta semua gubernur untuk memperketat protokol kesehatan di seluruh daerah. Sebab, tingkat disiplin masyarakat mulai turun.

“Untuk itu saya minta pada seluruh gubernur gencarkan kembali untuk yang berkaitan dengan protokol kesehatan karena survei yang dilakukan protokol kesehatan di masyarakat menurun. Untuk perlu ditingkatkan disiplin protokol kesehatan,” pintanya dalam rapat pelaksanaan vaksinasi kepada Gubernur se-Indonesia seperti dilansir mediacenter.riau.go.id pada Rabu, 6 Januari 2021.

BACA JUGA:  Vaksin Sinovac Tiba di Riau, Prioritas Tenaga Kesehatan, Bulan Maret Barulah Masyarakat Luas

Dalam rapat itu Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Nasution hadir didampingi oleh Asisten I Setdaprov Riau Jenri Salmon Ginting dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir di Rumah Dinas Wagubri.

Rapat yang ditaja oleh Sekretariat Kabinet (Setkab) RI tersebut dipimpin langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Wakil Presiden RI Makruf Amin bersama beberapa Menteri Kabinet Kerja.

BACA JUGA:  Bandara SSK II Sediakan Layanan Rapid Antigen

Presiden Jokowi menyampaikan hal yang menjadi poin kegiatan penting pada tahun 2021. Di antaranya strategi dalam menangani pandemi Covid-19, berkaitan dengan penanganan kesehatan, perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi.

“Kunci untuk pemulihan ekonomi bagaimana kita bisa berusaha keras, bekerja keras dalam rangka kita bisa menghentikan dan mengendalikan Covid,” tutur Presiden RI.

BACA JUGA:  Ajudan dan Istri Gubernur Riau Sembuh

Ia mengungkapkan bahwa tiga atau dua hari lalu di beberapa negara melakukan lockdown. Seperti di Bangkok, London, dan Inggris juga penyebaran Covid yang eksponensial.

Oleh karena itu, Jokowi meminta untuk bekerja keras agar 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dilakukan di lapangan.

Menurutnya, berdasarkan survei yang dilakukan motivasi terhadap protokol kesehatan di masyarakat berkurang.(maq)

BAGIKAN