Bola, edisiana.com – Mantan pemain bola Liga Inggris mengubah prediksi mereka. Bukan Manchester United atau Chelsea, tapi Manchester City yang menjadi juara musim ini. Sebab Pep Guardiola suka membingungkan
“Rekam jejak Pep Guardiola membingungkan, dia tahu bagaimana memenangkan pertandingan sepak bola,” kata Keane, mantan pemain Manchester United seperti dikutip Metro Sport, Selasa, 5 Oktober 2021.
Menurut Keane Manchester City adalah tim yang sulit dikalahkan. Liverpool, imbuhnya, tidak diragukan lagi akan berada dalam persaingan ini karena The Reds memiliki banyak pencetak gol.
“Saya masih berpikir semua tim ini, termasuk Chelsea, akan melakukannya dengan baik untuk finis di depan Man City, ” kata Keane memprediksi.
Carragher menambahkan Manchester City adalah tim yang harus dikalahkan. Dan pertandingan pekan lalu, kata dia saat City melawan Chelsea adalah pertandingan besar.
“Itu adalah dominasi penuh dan serupa untuk melawan Liverpool di babak pertama. Bagi saya, mereka adalah tim yang harus dikalahkan,” jelasnya.
Rio Ferdinand pun memprediksi City sebagai favorit barunya untuk memenangkan Liga Premier yang sebelumnya mendukung Chelsea untuk mengangkat gelar pada musim ini.
Dia berubah pikiran setelah melihat juara bertahan Man City mendominasi pertandingan saat Chelsea di Stamford Bridge. Kemudian kinerja yang mengesankan untuk bermain imbang 2-2 dengan Liverpool di Anfield.
Pasukan Pep Guardiola di klasemen, finis 14 poin di bawah runner-up Liverpool, dan saat ini berada di urutan ketiga. Satu poin di belakang Liverpool dan dua poin di belakang Chelsea.
Ferdinand mengatakan dalam segala hal ia menilai City sebagai favoritnya untuk gelar musim ini.
“Awalnya saya berpikir Chelsea adalah tim yang harus dikalahkan. Tapi dari tiga di antara empat pertandingan kemudian dan saya pikir City adalah tim yang harus dikalahkan. Mereka tampil sangat impresif melawan tim-tim besa,” tuturnya.
Ferdinand melihat bagaimana City mendominasi Chelsea pada pertandingan akhir dua pekan lalu. Dan menguasai laga sepanjang melawan Liverpool terkhusus di babak pertama.
“Mereka mendominasi 99 persen permainan, tetapi mungkin sedikit kecewa dengan hasil imbang 2-2. Kendati demikian mereka terlihat paling mengesankan bagi saya. Mereka terkadang terlihat tangguh,” sambungnya.(maq)
