edisiana.com – Manchester City musim ini menjalani jalan terjal. Dan lebih buruk dari musim sebelum-sebelumnya. Tapi Pep Guardiola menepis semua anggapan itu.
Pada musim sekarang ini The Sky Blue tidak berjalan mulus dalam kompetisi di Inggris. Mereka Sudah kebobolan delapan kali dalam tiga pertandingan.
Mereka hanya mencatatkan dua clean sheet di Premier League sejak pertengahan Agustus. Dua pertandingan terakhir City hanya memetik satu poin. Pertama melawan Liverpool dan kedua Versus Tottenham Hotspur pada dinihari tadi.
Seandainya Erling Haaland memanfaatkan salah satu dari dua peluang emas yang didapatnya di babak pertama, hasilnya mungkin akan berbeda.
Begitu juga seandainya wasit Hooper meluit Jack Grealish di menit akhir pertandingan tentu hasil akan memuaskan.
Haaland bangkit dan memberikan umpan terobosan yang bisa saja membuat Grealish berhasil mencetak gol, namun peluit wasit yang dibunyikan membuat permainan dihentikan.
Tapi manajer City Pep Guardiola tidak siap untuk mengabaikan faktor-faktor seperti itu sebagai sebuah takdir. “Saya belajar dari Johan Cruyff bahwa nasib buruk dalam sepak bola tidak ada,” ucap dia dikutip dari BBC pada Senin ini.
“Orang-orang bilang kami khawatir dengan kemungkinan kebobolan. Kami sebenarnya tidak kebobolan apa pun, tapi setiap peluang yang kami kebobolan adalah sebuah gol, yang membuatnya semakin sulit,” tambahnya menegaskan.
Menurut dia, pertandingan seperti ini bukan pertama kalinya yang dihadapi timnya. “Kami bermain bagus tetapi hasil tidak kunjung datang. Kami selalu menemukan solusi, namun akhir-akhir ini hasil tidak kunjung datang dan kami kesulitan,” tutup dia.(maq)