Kisah Pelatih Hebat Dunia (Bagian-4): Cetak Pemain Bintang, Ubah Wajah Sepak Bola Inggris

1068

Bola, edisiana.com – Arsene Wenger punya latar belakang pendidikan tidak sesuai pekerjaannya. Sebagai manajer bola. Ya, dia diketahui menamatkan pendidikan tingkat strata satunya pada fakultas teknik. Kemudian mengambil gelar magister di bidang ilmu ekonomi dari Universitas Strasbourg.

Kendati begitu, Wenger lah yang mengubah wajah sepakbola Inggris. Adalah filosofi sepakbola menyerang dan menghibur. Kebijakan Wenger inilah yang kerap mengundang decak kagum. Bahkan, pada musim 2003/2004, The Times menjuluki Arsenal sebagai tim dengan peragaan seni menyerang yang indah.

BACA JUGA:  Duo Biru Menang Besar

Kontribusi Wenger yang sangat besar dalam mentransformasi sistem klub menjadi lebih modern. Mulai dari sistem pemandu bakat, sistem latihan hingga program diet dan nutrisi bagi pemain.

Selain itu, Wenger juga punya reputasi hebat dalam meracik pemain biasa menjadi ternama. Awalnya sudah dilakukannya sejak jadi manajer Monaco. Dia menggaet bakat George Weah. Weah kemudian meraih trofi Pemain Terbaik Dunia versi FIFA edisi 1995.

BACA JUGA:  Jarak Poin PSG dan Lens Tipis

Di Arsenal, Wenger mengembangkan sistem pemain muda. Yang berbakat dan harganya murah. Seperti Thierry Henry, Patrick Vieira, Cesc Fabregas dan Robin van Persie. Kejelian Wenger dalam melihat potensi pemain, mereka jadi pemain top.

Dari latar belakang pendidik dan mencetak pemain tersebut hingga Wenger dijuluki The Professor. Selain itu, lelaki kelahiran Strasbourg ini fasih dalam enam bahasa. Perancis, Italia, Spanyol, Jepang, Jerman dan Inggris.

BACA JUGA:  Madrid Ogah Lunin Cuma Tukar Guling Sama Kepa

Sayangnya pada musim 2012-2014, posisi Wenger terancam. Dia tidak sama sekali memberikan gelar kepada Arsenal. Apa lagi sepeninggal Van Persie di Juli 2012, prestasi Arsenal semakin merosot. Baik di Premier League maupun Liga Champions. Dia pun akhirnya say goodby pada Arsenal. Pada 2018 silam. Setelah cuti dua tahun, Wenger menerima tawar FIFA menjadi Kepala Pembinaan Sepakbola Global.(maq/tamat)

BAGIKAN