Bayern Menang, dan Kane Cetak Rekor Baru, Tapi Kehilangan Bek

edisiana.com – Harry Kane mencetak rekor klub baru saat Bayern Munich meraih kemenangan 3-1 di kandang Borussia Monchengladbach pada Sabtu malam. 

Golnya yang ke-24 untuk Bayern sejak kepindahannya di musim panas dari Tottenham Hotspur. Dia kembali mencatatkan namanya dalam buku sejarah raksasa Jerman itu.

Sundulan Kane pada menit ke-70 ke gawang yang kosong membuat Bayern unggul 2-1 dalam laga tersebut, sekaligus memastikan ia mencetak rekor baru sebagai pencetak gol terbanyak klub di musim debut.

Thomas Muller, gelandang serang veteran Bayern, juga mencetak sejarah klub sebagai pemain pertama yang meraih 500 kemenangan di semua kompetisi bersama raksasa.

Borussia Monchengladbach awalnya mengejutkan Bayern dengan memimpin pada menit ke-35. Muller kehilangan penguasaan bola dan Gladbach melancarkan gerakan tiga operan cepat sebelum Nico Elvedi mengalahkan kiper Manuel Neuer. 

Tim Bavaria itu menyamakan kedudukan menjelang turun minum melalui remaja Aleksandar Pavlovic, yang mencetak gol untuk minggu kedua berturut-turut.

Kebangkitan tuan rumah selesai pada menit ke-70 ketika Kane menyundul bola dari jarak dekat setelah kesalahan yang dilakukan kiper Gladbach, sebelum Matthijs de Ligt melakukan sundulan untuk memastikan tiga poin.

Tim Bavaria tetap mengikuti pemimpin klasemen Bayer Leverkusen, tertinggal dua poin menjelang pertemuan puncak mereka minggu depan.  

Pelatih Bayern Munich Thomas Tuchel mengatakan ini adalah kemenangan yang sangat penting dan kami tahu ini akan sulit. 

“Kami mempunyai peluang besar untuk memimpin tetapi kami gagal melakukannya. Kemudian mereka mencetak gol. Tapi kami menunjukkan reaksi yang bagus,” kata Tuchel seperti dilansir Daylimail pada hari ini.

“Sangat penting untuk memenangkan pertandingan ini. Kami punya 50 poin, menunjukkan reaksi hebat saat tertinggal jadi ini sangat positif,” tambahnya.

Namun, ia melanjutkan, tidak semuanya merupakan berita positif baginya, setelah  bek Bayern Alphonso Davies meninggalkan lapangan karena cedera di akhir pertandingan.

“Phonzy memutar lututnya. Kita harus menunggu dan melihat. Saya benar-benar tidak bisa berkata-kata jika ini terjadi lagi,” jelas Tuchel.(maq)