edisiana.com – Slovenia yang miskin taktik, dan setiap kali mereka menguasai bola, selalu mengirim bola panjang ke penyerang Andraz Sporar dan Sesko untuk mencoba memanfaatkannya.
Namun taktik tersebut berhasil dengan baik Sesko mendapatkan dua peluang satu lawan satu dalam pertandingan tersebut karena kesalahan Pepê.
Peluang pertamanya masih melebar dan peluang kedua berhasil diselamatkan oleh Costa.Kegagalan kedua tidak diragukan lagi akan menghantui Sesko, dan ketika sampai pada tekanan adu penalti.
Timnya kewalahan menghadapi kiper yang luar biasa, yang sangat melegakan Ronaldo.
Slovenia pulang setelah bermain empat kali seri di Jerman, namun lolos ke babak sistem gugur turnamen besar untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
“Sayangnya, hal itu tidak berhasil bagi kami. Saya kehilangan kata-kata, atmosfer di sini luar biasa dan itulah yang membuatnya jauh lebih sulit,” kata Oblak seperti dilansir ESPN pada hari ini.
“Tidak ada lagi yang perlu ditambahkan. Anda lihat apa yang terjadi di perpanjangan waktu, kami punya peluang untuk mencetak gol, tapi kami mungkin kehilangan sedikit keberuntungan,” tutup dia.(maq)