Riau, edisiana.com – Kepala BPS Provinsi Riau Misparuddin, mengatakan berdasarkan data dari tiga kota yang masuk dalam pengitungan inflasi di Provinsi Riau, tercatat semua kota mengalami inflasi. Kota Pekanbaru lebih besar inflasinya. Yakni sebesar 0,47 persen.
Sedangkan Kota Dumai, imbuhnya sebesar 0,40 persen dan Tembilahan sebesar 0,30 persen. “Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh indeks kelompok pengeluaran,” papar Misparuddin seperti dikutip dari mediacenter.riau.go.id pada Senin, 1 Februari 2021.
Berdasarkan kelompok pengeluaran itu, ia melanjutkan, sumbangan angka inflasi tertinggi terjadi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,69 persen. Kemudian diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,65 persen.
Sedangkan untuk kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,47 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,34 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,11 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen, kesehatan 0,09 persen.
Lalu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen, rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,04 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,01 persen.“Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya,” tutur Misparuddin.
Sedangkan untuk komoditas yang memberikan andil kenaikan harga pada Januari 2021, yakini nasi dengan lauk, cabai rawit, udang basah, daging ayam ras, kol putih, daging sapi, cabai hijau, ayam hidup, dan lain-lain.
“Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain cabai merah, tarif angkutan udara, telur ayam ras, petai, dan lain-lain,” jelas dia.
Jadi sepanjang Januari 2021, Riau mengalami inflasi sebesar 0,44 persen. Dengan demikian inflasi YoY (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 2,43 persen.(maq)