Bola, edisiana.com – Southampton meraih kemenangan pertama sejak sembilan tahun silam di kandang sendiri. Korban pertamanya Chelsea.
The Blues kalah 2-1 di St Mary’s pada Rabu dinihari tadi. Raheem Sterling membuka skor di pertengahan babak pertama, tapi dibalas Romeo Lavia dan Adam Armstrong mencetak gol untuk memberi The Saints kemenangan kandang pertama mereka atas Chelsea sejak Maret 2013.
Sementara tim asuhan Tuchel kalah dalam pertandingan tandang kedua berturut-turut. Sebelumnya dikalahkan 3-0 oleh Leeds United pada 21 Agustus. Posisi Chelsea sekarang tersungkur di urutan kedelapan klasemen.
Lemahnya Chelsea sekarang lantaran para punggawa tidak bisa bermain. Laporan ESPN, sejak Chelsea kehilangan N’Golo Kante karena cedera hamstring dan Kalidou Koulibaly dan Conor Gallagher mendapat kartu merah mulai rapuh.
Apalagi Reece James juga absen melawan Southampton karena sakit. Tuchel menyamakan situasi saat ini dengan kemenangan 4-0 atas Juventus pada November 2021.
Mereka hanya memenangkan empat dari sembilan pertandingan dan kehilangan pemain karena cedera.
“Anda tahu apa yang mengingatkan saya? Tentang Juventus musim lalu. Kami memainkan pertandingan fantastis melawan Juventus di Stamford Bridge musim lalu dan setelah itu kami mendapat ‘Chilly’ [ Ben Chilwell ] off selama delapan bulan dan N’Golo Kante selama tiga bulan dan itu sama melawan Tottenham,” ucapnya seperti dilansir ESPN pada hari ini.
Dan sekarang pemain kunci kami mengucapkan selamat tinggal selama minimal enam minggu dengan N’Golo. Kemudian kartu merah untuk Koulibaly,dan Conor, lalu Ruben [Loftus-Cheek] absen karena cedera dan Mateo Kovacic cedera sejak delapan minggu. Dia membuat pramusim cedera,” tambahnya menjelaskan.
Dan Reece James absen, dia melanjutkan karena sakit. Menurutnya, James adalah pemain kunci yang memiliki efek ini. “Tetapi yang lebih penting, jika para pemain kunci ini hilang, kami perlu menunjukkan mentalitas yang berbeda,” tuturnya.
“Maka saat ini tidak cukup untuk menang di Leeds dan Southampton. Tidak ada rasa malu di dalamnya. Kami cukup rendah hati untuk menerima bahwa kami bisa kalah dalam pertandingan sepak bola. Kami membencinya,” sambung Tuchel.(maq)
