Ekskavator Amphi Babat Eceng Gondok Liar di Waduk Batam

295
Ekskavator amphi menggusur eceng gondok di waduk Duriangkang. Foto: Humas

edisiana.com – Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam berusaha terus mengurangi tumbuhan liar eceng gondok di waduk penampungan air.

Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Denny Tondano mengatakan, luas eceng gondok yang menutupi waduk ini mulai berkurang. Yang pada tahun 2022 lalu luasannya 600 hektare. Namun saat ini sudah tersisa 400 hektare.

Denny menambahkan, pertumbuhan eceng gondok yang pesat karena adanya kegiatan-kegiatan masyarakat. Seperti keramba ikan yang membuat pertumbuhan eceng gondok semakin subur.

“Atau ada juga sisa-sisa pertanian yang ada di atas (waduk), kemudian dibawa air ngalir ke bawah. Itu semakin (membuat pertumbuhan eceng gondok menjadi) subur juga,” terang dia seperti dalam rilisnya, Kamis, 27 April.

Ia melanjutkan, sekarang ada beberapa waduk yang menjadi perhatian serius pihaknya dalam melakukan pembersihan tanaman ini. Ketiga waduk ini adalah, Waduk Duriangkang; Waduk Tembesi dan Waduk Monggak.

“Dari tiga waduk yang ada eceng gondok ini, semua ada kegiatan masyarakatnya,” ujarnya.

Menurutnya, pengaruh dari aktifitas masyarakat terhadap percepatan pertumbuhan eceng gondok ini bukan tanpa alasan.

Ia mencontohkan, seperti Waduk Seiharapan dan Waduk Muka Kuning tidak ada tanaman eceng gondok. Hal ini dikarenakan tidak adanya aktivitas perikanan maupun pertanian.

“Sementara yang ada di Monggak, dulu ada tambak. Kemudian Duriangkang juga ada tambak dan pertanian. Sementara Tembesi ada pertanian diatasnya,” paparnya.

Sehingga, upaya pembersihan tanaman liar dan eceng gondok di sekitar wilayah waduk terus dilakukan dalam beberapa waktu terakhir.

Ia juga memastikan, kecepatan pembersihan waduk saat ini lebih tinggi dari pada kecepatan pertumbuhan eceng gondok itu sendiri. “Sekarang ini sudah ada satu ekskavator amphibi sedang bekerja dan ditambah dengan harvester,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, saat ini juga sudah ada rencana dari salah satu perguruan tinggi untuk mengolah eceng gondok tersebut menjadi kompos. Sehingga, ia berharap rencana ini bisa segera terealisasi agar penanganan tanaman liar dan eceng gondok ini bisa cepat teratasi.

Disampaikan Denny, hal ini sesuai dengan pesan dari Kepala BP Batam, Muhammad Rudi kepada pihaknya, untuk terus meningkatkan pelayanan dan ketersediaan air bersih di Kota Batam.

“Kita bersama-sama tim Ditpam terus lakukan edukasi ke masyarakat. Tetap kita hindarkan upaya-upaya represif untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tutupnya.(maq)

BACA JUGA:  Inilah Pesan Menko Ekonomi kepada Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam
BAGIKAN