Bola, edisiana.com – Alex Ferguson memilih Pochettino jika Solskjaer dipecat dari kursi manajer Manchester United. Alasannya karena dia pengagum berat pelatih dari Argentina itu.
Tapi tak bisa dipungkiri prestasi Pochettino selama lima tahun di Tottenham Hotspur. Menjadi saingan Manchester United di Liga Premier. Kendati dia gagal memenangkan trofi di Spurs.
Namun, ia membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih paling berperingkat tinggi di Eropa. Karena membawa Spur ke final piala Champions.
Sayang Pochettino telah punya pekerjaan di PSG. Bahkan pada awal tahun Pochettino memperpanjang kontraknya di ibukota Prancis musim panas lalu.
Namun ada perasaan bahwa situasi di PSG agar cepat meraih trofi Liga Champions. Selain bisa membuat superstar Lionel Messi, Kylian Mbappe dan Neymar bahagia di PSG.
Seperti dilaporkan Metro, selain Pochettino ada mantan bos Chelsea Antonio Conte dan Brendan Rodgers juga telah dikaitkan dengan Manchester United. Namun Pochettino adalah target No. 1 klub.
Terlepas dari spekulasi, masih ada peluang yang adil bahwa Solskjaer akan melihat periode sulit ini dan musim lalu, dengan
Legenda Liverpool Jamie Carragher mengklaim Manchester United takut membuat perubahan. “Manchester United takut melakukan perubahan,” kata Carragher kepada Sky Sport.
“Mereka takut untuk membawa seseorang seperti yang mereka lakukan dengan [Louis] Van Gaal dan [Jose] Mourinho dan itu bukan orang Manchester United,” imbuhnya.
Menurutnya dewan Manchester United sekarang, belum memikirkan nasib Solskjaer terkait kalah memalukan 0-5 atas Liverpool.
“Saya merasa untuk Ole – itu akan menjadi hari tergelap dalam karirnya. Saya tidak nyaman mengatakan seseorang harus dipecat – tetapi kami nyaman mengatakan Fred tidak cukup baik atau Scott McTominay tidak cukup baik. Jadi saya tidak merasa terlalu buruk mengatakan Ole Gunnar Solskjaer tidak cukup baik,” tuturnya menjelaskan.
Ia menambahkan Manchester United membutuhkan manajer yang lebih baik. “Ole bukan manajer Manchester United. Dia melakukannya dengan sangat baik tetapi membutuhkan seseorang untuk membawa mereka ke level berikutnya,” sambungnya.
“Sayangnya, Solskjaer bukan Jurgen Klopp, Pep Guardiola atau Thomas Tuchel,” ujarnya lagi.(maq)