Riau, edisiana.com – Sebanyak 10 titik rawan kecelakaan di dua daerah jalur tol Pekanbaru-Dumai dipasang marka. Dengan telah dipasang marka kejutan diharapkan bisa zero insiden.
Pemasangan marka kejut (speed trapped) sebanyak 10 titik, di dua lokasi berbeda. Yakni, 5 titik di daerah Pinggir sisanya di Kandis Selatan.”Kita terus berusaha, mengevaluasi menekan angka kecelakaan. Salah satu upaya kita memasang marka kejut, ada 10 titik. Di Pinggir dengan Kandis Selatan,” kata Kabag Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Permai, Muhammad Fitriandri, seperti dilansir mediacenter.riau.go.id pada Sabtu, 26 Desember 2020.
Menurutnya, di dua daerah tersebut, merupakan kawasan yang rawan terjadi kecelakaan. Baik dari arah Dumai menuju Pekanbaru atau pun sebaliknya.
Selain itu, pihak PT Hutama Karya (HK) juga akan memasang warning lights di sejumlah titik, sepanjang 131 kilometer tol Permai. Pemasangan warning light ini direncanakan akan segera dilakukan dalam waktu tidak lama lagi.
Diharapkan dengan adanya marka kejut dan warning lights tersebut, dapat meminimalisir bahkan zero insiden di tol Pekanbaru-Dumai. Selain itu harus juga ada kesadaran pengandara dalam mentaati batas kecepatan dan rambu-rambu jalan. “Kalau kena warning lights ini, pengandara tadinya kurang fit atau mengantuk bisa kembali terjaga kondisinya,” terang Andri.
Terobosan lain untuk pencegahan kecelakaan itu, PT HK juga telah melaksanakan operasi micro sleep (mengantuk) dan kegiatan simpatik. Kegiatan simpatik pertama telah dilakukan awal pekan lalu. Kedua dilanjutkan pada malam pergantian tahun baru nanti.
Kegiatan ini dipusatkan di pintu masuk mau pun keluar tol, dengan memberikan peringatan akan bahaya kecelakaan karena kondisi fisik. Kemudiam diiberikan layanan gratis pengecekan kendaraan terutama mesin dan rem.
Sementara untuk operasi mengantuk yang juga sudah dilaksanakan sebelumnya. Setiap pengandara yang merasa lelah, diminta beristrirahat di resk area ditentukan, kemudian diberi minuman dan makanan termasuk pemeriksaan kesehatan yang juga secara cuma-cuma. “Tujuannya, bagaimana kondisi fisik pengendara kembali fit,” ujar Andri.(maq)