
Batam, edisiana.com – Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Wahjoe Triwidijo mengimbau pada peserta Bimtek agar memonitor sisi penerimaan dan belanja BP Batam. Sebab erat kaitannya dengan proses bisnis dan SOP yang akan disusun di dalam Bimtek.
“Yang menjadi salah satu hambatan di BP Batam selama ini adalah masalah serapan. Pada 2020, hanya mencapai 74 persen. Pada 2021, Kepala BP Batam telah menargetkan sekitar 95 persen. Dan ini harus kita capai bersama. Siapa yang tidak bisa melaksanakan, maka akan kita ganti. Nah, ini akan kita kawal terus,” tegas Wahjoe dalam membuka acara Bimbingan Teknis dan Pendampingan Penyusunan Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintah.di Conference Room IT Center BP Batam, Batam Centre, Selasa, 26 Januari 2021.
Kegiatan ini menghadirkan Analis Kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Juan Handy dan Eko Prihandoko.
Dengan SOTK yang baru, Wahjoe menginginkan unit kerja yang berkaitan dengan proses bisnis mampu menggambarkan secara utuh. Mulai dari input, proses, hingga output-nya yang berdampak pada outcome, dalam hal ini pelanggan atau para pemangku kepentingan BP Batam.
Wahjoe berharap para peserta mampu mengoptimalkan ilmu dari narasumber, yang dapat melahirkan gagasan konstruktif yang bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam menentukan keputusan.
“Jadi, kemajuan organisasi itu karena mendapat dorongan dari bawah. Jika merasa ada proses yang harus dipangkas untuk efisiensi pelayanan, silahkan disampaikan. Atau ada saran lainnya, katakan saja. Jadi semua proses bisnis secara utuh dapat berlangsung efektif dan efisien,” pungkas Wahjoe. (maq)