Setor Pajak Terbesar, BP Batam Raih Penghargaan

704
Penghargaan yang diterima BP Batam. Foto : Humas BP Batam

Batam, edisiana.com Kantor Wilayah DJP Kepri memberikan penghargaan kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam di Hari Jadi Provinsi Kepri ke-19. Sebagai Wajib Pajak Pemungut dengan Kontribusi Setoran Pajak Terbesar Periode Januari sampai Agustus 2021.

Penghargaan ini secara simbolis diserahkan oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dalam rangkaian Peringatan Hari Jadi Provinsi Kepri Ke-19, di Gedung Daerah, Tanjung Pinang, pada Jumat 24 September 2021.

BACA JUGA:  Konsul Jenderal India dan Plh Kepala BP Batam Ngobrol Kerjasama KEK Kesehatan Sampai Pembangunan Lapangan Cricket

Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait pada kesempatan terpisah mengapresiasi penghargaan yang diterima pihaknya.

Menurutnya, hal itu sebagai wujud ketaatan dan komitmen BP Batam dalam berpartisipasi mendukung pembangunan secara nasional melalui pemotongan atau pemungutan pajak.

“Kami sangat mengapresiasi penghargaan yang diterima BP Batam, selain kami mencapai target kinerja dan menjalankan program berdaya saing, BP Batam juga tetap memenuhi kewajiban sebagai wajib pajak dan tentu ini sebagai wujud kontribusi positif BP Batam terhadap negara, ” kata Ariastuty seperti rilis tertulis pada Sabtu, 25 September 2021.

BACA JUGA:  DPR: Ekspor Pasir Laut Bisa Nambah Pendapatan Daerah dan Negara

Ia pun berharap agar pembangunan bisa terus berjalan simultan, dan capaian yang telah diperoleh dapat tetap dipertahankan bagi wajib pajak khususnya BP Batam.

“Capaian ini menjadi tantangan bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan dan memenuhi kewajiban wajib pajak secara konsisten,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Biaya Logistik dì Batam Murah

Pada kesempatan itu Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dalam sambutannya menyampaikan kinerja pemerintah daerah dalam upaya membantu masyarakat sehingga pemulihan ekonomi Kepri berangsur baik.

Perekonomian Kepri tumbuh 6,9 persen di kuartal (triwulan) kedua 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu, ekonomi Kepri sempat mengalami kontraksi -6,6 persen di masa pendemi.(maq)

BAGIKAN