Batam, edisiana.com – Batam ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IV Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI). Rakornas yang mengangkat tema: Kebangkitan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi Covid-19 akan dihadiri tiga menteri.
Yakni Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan A. Djalil, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Pelaksanaan Rakornas ini digelar di Swiss-Belhotel Harbour Bay, dan akan berlangsung selama tiga hari, 25 hingga 27 Februari 2022.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi menyambut baik dengan penetapan Batam sebagai tuan rumah.
“Saya menyambut baik Rakornas ini, Pemerintah daerah khususnya BP Batam akan mendukung penuh sehingga Rakornas berjalan lancar,” kata Muhammad Rudi selaku Walikota Batam dan Anggota Kehormatan KAHMI Batam seperti dalam rilis tertulisnya, kemarin.
Ketua umum MD KAHMI Batam, Amsakar Achmad menyebutkan sejumlah alasan terpilihnya Batam menjadi tuan rumah Rakornas. Pertama, letak Batam yang strategis. Kedua, akomodasi dan daya dukung infrastruktur. Ketiga, Batam menjadi role model pembangunan di tengah pandemi.
“Karena ternyata Batam bisa menjalankan pembangunan lancar- lancar saja dan pertumbuhan ekonomi kita tidak tergerus, dibanding beberapa daerah lain,” ucapnya.
Amsakar yang juga selaku Wakil Wali Kota Batam juga menyampaikan bahwa Kepala BP Batam akan menjadi narasumber di Rakornas pada Sabtu mendatang. Masifnya pembangunan infrastruktur dan perkembangan investasi di Kepri dan Batam tidak lepas dari kontribusi yang telah dilakukan BP Batam.
“Maka yang paling kompeten menyampaikan sesuai tema Rakornas adalah dari BP Batam, kami mengusulkan kepada Majelis Nasional agar pembicaraan tentang investasi di Kepri dan Batam ialah Pak Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam,” ujar Amsakar.
Ia berharap, melalui Rakornas dapat melahirkan sejumlah input atau poin penting yang menjadi bahan pembahasan untuk rekomendasi stakeholder serta dapat memberikan ide-ide bagi perjalanan kebangsaan yang akan diperbincangkan di Kongres mendatang.(maq)