Batam, edisiana.com – Para pengusaha, khususnya eksportir Batam memberikan masukan kepada pemerintah pusat soal permasalahan mereka hadapi. Masukan itu pun direspon Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia, Jerry Sambuaga. Dan akan mem-follow up-nya.
Wamendag RI, Jerry Sambuaga, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Batam. Dalam kunker tersebut, Wamendag RI, berkesempatan melakukan dialog dan mendengarkan aspirasi para pelaku usaha, khususnya para eksportir Batam, terkait kendala dan tantangan ekspor Batam, di Balairungsari, Senin malam, 16 November 2020.
Wamendag RI, Jerry Sambuaga, mengatakan, banyak potensi dan juga kesempatan yang bisa dikembangkan, salah satunya lewat hasil dari perjanjian dagang.
“Kami, Wakil Menteri Perdagangan, lebih banyak fokus pada perjanjian dagang dan juga dalam perjanjian kawasan,” kata Jerry Sambuaga, seperti dalam rilisnya, Selasa, 17 November 2020.
Ia menambah, baru-baru ini ada yang namanya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang merupakan sebuah kerja sama perdagangan kawasan antara 16 negara di kawasan Asia Pasifik. “Di antaranya China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru dan 10 negara anggota ASEAN,” tuturnya.
Batam sebagai salah satu pintu masuk, lanjutnya, memiliki potensi yang bisa dikembangkan. “Tentunya kami dari Kemendag siap untuk memfasilitasi hal tersebut. Hasilnya adalah bagaimana kita bisa membawa produk-produk yang ada di daerah untuk bisa diekspor,” terang dia.
Menurut Jerry, kegiatan publik hearing sangat bagus dengan ada masukan dan juga tantangan yang ada di daerah. Dan juga beberapa hal yang harus di-follow up oleh beberapa instansi, tidak hanya dari Kementerian Perdagangan, tapi melibatkan Kementerian Lembaga lainnya.
“Kami mengapresiasi masukan-masukan yang disampaikan para pelaku usaha dan kami akan mencoba memfollow up dan mencari solusinya,” ujar Jerry.(maq)