Batam, edisiana.com – Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Harlas Buana, menyampaikan, BP Batam melakukan rapat koordinasi membahas mengenai Travel Corridor Arrangement (TCA)/Reciprocal Green Lane (RGL) Batam–Singapore. Rapat itu juga sebagai upaya meningkat kepercayaan Singapura terhadap Batam.
“Ini merupakan sebuah kepercayaan negara tetangga terhadap Indonesia, khususnya Batam. Kita juga berdiskusi bagaimana meningkatkan kunjungan investasi dari Singapura ke Batam,” kata Harlas Buana dalam rapat koordinasi dan sosialisasi yang dihadiri Economic Affairs Counsellor Embassy of the Republic of Indonesia in Singapore, Hastin A.B. Dumadi.
Rapat ini juga diikuti oleh beberapa pejabat tingkat II, III, dan IV di lingkungan BP Batam, serta perwakilan pelaku usaha Batam, antara lain Apindo Batam, BSOA, SOME, dan HKI.
Harlas Buana menambahkan upaya yang akan dilakukan dalam meningkatkan kepercayaan negara tetangga tersebut. “Intinya adalah bagaimana upaya kita untuk meningkatkan kepercayaan negara tetangga, dalam hal ini Singapura, frekuensi kunjungan bisnis agar ke depannya bisa terus meningkat. Kita juga akan terus memperbaiki dan akan menerapkan suatu lokasi yang aman untuk para pebisnis dari luar menuju Batam,” kata Harlas seperti dalam siaran persnya, Selasa, 22 Desember 2020.
Economic Affairs Counsellor Embassy of the Republic of Indonesia in Singapore, Hastin A.B. Dumadi, menyampaikan, persyaratan bagi WNI dan WN Singapura yang akan melakukan perjalanan bisnis esensial dan perjalanan diplomatik atau kedinasan yang mendesak antarkedua negara.
Untuk WNI (Batam – Singapura) yang hendak melakukan kunjungan dinas dan usaha, serta WN Singapura (Singapura – Batam), adapun persyaratan lebih lengkap dapat dilihat pada website resmi https://kemlu.go.id/singapore/id.
Untuk WNI yang mendatangi Singapura saat ini, diawali dengan Swab PCR Test, 3 hari sebelum keberangakatan, mengisi formulir dan mengunduh aplikasi yang telah ditentukan.
“Ketika sampai di Tanah Merah atau Changi Airport, harus melakukan Swab PCR Test. Selanjutnya melaksanakan karantina selama 2 minggu di tempat yang telah ditentukan dan melakukan swab PCR Test pada hari ke-10,” kata Hastin.(maq)