Presiden Laporta Deadline Sampai 15 Agustus
Bola, edisiana.com – Klub Barcelona saat ini dalam posisi tersulit. Sejumlah pemain tidak mau gajinya dipotong sesuai aturan La Liga. Kini pihak manajemen klub pun mengancam memperkarakan mereka ke pengadilan setempat.
Sebelumnya pihak penyelenggara LaLiga telah memberi tahu kepada raksasa Catalan. Bahwa mereka harus mengurangi gaji para pemainnya. Hal ini harus dipatuhi karena hal tersebut merupakan peraturan Liga.
Pemotongan gaji itu untuk meringankan krisis keuangan yang dialami sejumlah klub yang ikut kompetisi Liga Spanyol.
Tapi tidak semuanya pemain menerima pemotongan paket pembayaran gaji. Sebagian mereka telah memprotes.
Mundo Deportivo melaporkan, karena adanya penolakan pemotongan ini Barcelona harus melakukan tindakan hukum.
Sebenarnya manajemen Barcelona telah melakukan upaya. Dengan memperingati para pemain. Terutama pada pemain senior yang gaji besar.
Tapi mereka tetap menolak. Seperti Jordi Alba. Dia disebut oleh surat kabar Spanyol sebagai salah satu pemain yang enggan menerima pengurangan gaji.
Saat ini Barcelona juga tengah bernegosiasi dengan Sergi Roberto. Bek kanan dilaporkan menerima besaran gajinya sama dengan tahun lalu.
Demikian juga, klub berharap untuk memilah masa depan Miralem Pjanic dan Samuel Umtiti. Barcelona siap melepas mereka karena berpenghasilan tinggi.
Seperti dilansir The Sun, Presiden klub Joan Laporta dikatakan telah memberi waktu para pemainnya hingga 15 Agustus untuk menyetujui pengurangan gaji. Jika tidak, pihak Barcelona mengambil tindakan hukum terhadap mereka.
Seperti diketahui musim lalu, Barcelona banyak kehilangan pendapatan tiket dari penonton. Selama musim 2020 diperkirakan Barcelona telah kehilangan pendapatan sekitar £345 juta poundsterling atau hampir Rp700 triliun.
Walaupun kondisinya demikian, tim Spanyol tetap berharap untuk bersaing memperebutkan trofi tahun depan, sambil mempertahankan Lionel Messi.(maq)