edisiana.com – Manchester United diam- diam sudah mengajukan tawaran kepada Evan Ferguson yang lagi moncer bersama Brighton. Tapi seketika ditolak lantaran tidak dijual.
Ferguson pada musim lalu, mencetak enam gol dalam 10 penampilan sebagai starter di Premier League. Dia melakukan debutnya pada bulan Desember dan mencetak tiga gol lagi di Piala FA.
Pemain Republik Irlandia ini telah mempertahankan performanya selama awal musim baru yang luar biasa dengan empat penampilan dalam lima penampilan.
United termasuk di antara klub yang tertarik pada pemain sensasional berusia 18 tahun itu, yang berkomitmen pada kontrak jangka panjang baru dengan Brighton di musim panas, menandatangani kontrak hingga 2028.
Melansir MetroSports, United sudah mengajukan tawaran kepada Brighton untuk Ferguson. Tapi tawaran mereka ditolak. Brighton telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu klub terlaris di sepak bola Eropa.
Tahun lalu mereka mendapatkan kembali £137 juta melalui penjualan Marc Cucurella, Yves Bissouma dan Leandro Trossard, menghasilkan £187 juta musim panas ini dengan Moises Caicedo di antara mereka yang hengkang dalam kontrak rekor Inggris ke Chelsea.
United atau tim lain yang tertarik pada Ferguson telah diperingatkan. Tapi diperlukan waktu setidaknya lima tahun sebelum The Seagulls mendapatkan uang dari bintang Irlandia itu.
“Dalam kasus Evan, itu akan terjadi setidaknya dalam waktu lima tahun!” kata kepala eksekutif Brighton Paul Barber bercanda.
Ia menambahkan staf teknis mengambil keputusan penting mengenai perkembangan pemain, apakah dia memerlukan lebih banyak pertandingan di tim utama atau perlu dipinjamkan.
“Pada akhirnya ini akan menjadi keputusan kolektif, namun hal ini ditentukan oleh staf teknis dan kami mengandalkan mereka untuk membuat penilaian mengenai perkembangan para pemain,” tutur dia.
Menurutnya, keputusan teknis diberikan stafnya yang benar-benar terlibat langsung. Baik juga keputusan keuangan.
“Ini adalah upaya gabungan, ini adalah upaya tim dan kami adalah sebuah tim di luar lapangan seperti saat kami berada di dalamnya. Tony dan saya sama-sama percaya bahwa kami harus bekerja secara kolaboratif dan efektif. Tapi pada akhirnya, Roberto De Zerbi membuat keputusan besar dalam hal skuad bermain,” paparnya.(maq)