Italia Versus Spanyol, Final Euro yang Kepagian

93
De la Fuente mengumumkan sekuad timnas Spanyol berjumlah 29 pemain. Namun peraturan UEFA hanya 26 orang per timnas. Foto: via Daylimail

edisiana.com – Pertandingan malam nanti antara Italia dan Spanyol merupakan final Euro yang kepagian. Juara bertahan ingin mempertahankan gelarnya dan Matador yang ingin membalas kekalahan tahun lalu.

Duel Italia dengan Spanyol adalah salah satu pertandingan yang paling dinantikan di babak grup. Mempertemukan juara bertahan melawan salah satu dari beberapa favorit pra-turnamen.

Spanyol menang saat kedua kubu bertemu tahun lalu di semifinal Nations League. Tapi Italia-lah yang keluar sebagai pemenang lewat adu penalti saat saling berhadapan di empat besar Euro 2020 yang dimainkan pada 2021.

BACA JUGA:  Walid: Maroko Sekarang Rocky Bilboa Piala Dunia

“Pertandingan nanti bisa menjadi final Euro atau Piala Dunia.Ini adalah pertandingan klasik antara dua tim nasional yang diciptakan untuk bersaing di level ini,” kata pelatih Spanyol Luis de la Fuente dikutip dari ESPN pada hari ini.

Banyak hal telah berubah sejak pertemuan terakhir mereka. Kedua tim berada di bawah rezim kepelatihan yang baru, meskipun Spalletti mengatakan Italia masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dari Spanyol.

BACA JUGA:  Modric Tidak Mata Duitan, Tolak Tawaran Rp.3,2 Triliun

“Spanyol memiliki segalanya. Dalam hal kualitas individu dan keterampilan sebagai sebuah tim. Mereka selalu melakukan hal-hal dengan cara yang sama,” ujar Spalletti.

“Saya penasaran untuk melihat apa yang terjadi ketika mereka mencoba dan menekan dengan 11 pemain. Apa yang kami putuskan untuk melakukan dan bagaimana kami meresponsnya. Namun, secara keseluruhan, saya sangat menyukai gaya mereka,” tuturnya.

Menurut dia, sepak bola Spanyol menyerang dengan penuh gaya. Dan mereka memiliki sejumlah pemain yang memberikan tekanan tinggi.

BACA JUGA:  Crystal Palace Ajak Pulang Roy Hodgson ke Selhurst Park

“Kami harus melakukan pekerjaan dengan baik dalam menemukan pemain bebas secepat mungkin. Jika kami tidak memiliki pemain bebas, kami akan terpaksa melakukan umpan jauh ke lini depan kami,” paparnya pelatih berusia 65 tahun itu.

De la Fuente menanggapinya dengan mengatakan timnya tidak akan terbawa oleh pujian dari rekannya dari Italia.

“Spalletti adalah pelatih yang hebat, namun pujian tidak akan melemahkan kami,” katanya.(maq)

BAGIKAN