edisiana.com – Inter Milan lolos ke semifinal Liga Champions usai menang agregat 5-3 melawan Benfica pada Kamis dinihari tadi. Derby Milan akhirnya pun terjadi.
Inter bertekad melawan Benfica. Tapi bahaya kehilangan cengkeraman mereka pada pertandingan tersebut.
Memimpin 2-0 dari leg pertama di Portugal, Inter dengan tenang menunggu serangan balik melawan Benfica yang putus asa.
Inter memimpin setelah 13 menit pertandingan berjalan. Bek Otmendi gagal mengontrol bola lepas di dekat areanya sendiri.
Barella yang juga mencetak gol pembuka Inter di leg pertama, cepat bereaksi. Setelah kombinasi satu-dua yang apik dengan Lautaro, dia melepaskan tendangan kaki kiri yang keras ke sudut atas gawang.
Benfica menyamakan kedudukan pada menit ke-38. Melalui gelandang Fredik Aursnes yang dengan berani melepaskan umpan silang dari Rafa Silva.
Dan tidak memberi peluang bagi kiper Onana dengan sundulan jarak dekat ke bagian atas gawang.
Inter membuka keunggulan dua gol setelah jeda saat Martinez dan pengganti Correa mencetak gol dengan tendangan jarak dekat.
Benfica berupya kembali menyamakan kedudukan. Dan bek Silva dengan sundulan jarak dekat dan pemain Musa mencetak gol telat untuk Benfica untuk menyelamatkan hasil imbang.
Tim Milan telah bertemu dua kali di babak sistem gugur Liga Champions, semifinal 2002-03 dan perempat final 2004-05 dengan AC Milan memenangkan kedua pertemuan tersebut.
Dan akan menjadi penampilan semifinal pertama Inter sejak memenangkan Piala Eropa untuk ketiga kalinya pada 2010.
Saat memperoleh kemenangan terakhir Liga Champions Italia, dengan Juventus di final 2015 dan 2017.
“Ini akan menjadi derby spesial. Kita semua tahu apa arti pertandingan ini, memainkan derby Milan di semifinal Liga Champions,” kata pemain Inter Martinez dinukil dari ESPN pada hari ini.
“Kebahagiaan adalah kata kuncinya. Saya sangat bangga mewakili lambang ini dan klub hebat ini yang kembali ke tempatnya semula,” tambahnya.(maq)