Bos Fulham dan Dua Pemainnya Dihadiahi Kartu Merah

332
Marco Silva diberi kartu merah karena protes kepada wasit. Foto: Daylimail

edisiana.com – Aleksandar Mitrovic diusir dari lapangan karena mendorong wasit Chris Kavanagh dalam kekalahan 1-3 di Piala FA melawan Manchester United pada dinihari.

Awalnya The Cottagers memimpin 1-0 pada menit ke-70. Namun Sancho datang membalas dan skor sama 1-1.

Laga mulai berjalan panas. Kavanagh diarahkan ke monitor pinggir lapangan oleh VAR untuk meninjau kemungkinan penalti dan kartu merah.

Sebelum dia menonton tayangan ulang, Kavanagh mengeluarkan pelatih Fulham Marco Silva. Lantaran menyerbu ke arahnya di layar dan berteriak tidak setuju. 

Kavanagh langsung menuju ke Willian dan, saat wasit meraih kartu merahnya lagi. Mitrovic sendiri melihat kartu merah, memotong jalur wasit dan mendorongnya untuk mencoba dan mendapatkan perhatiannya. 

Saat Kavanagh yang terkejut kemudian menunjukkan Mitrovic kartu merahnya.

Striker Serbia itu terus mencaci makinya sambil mendorong dadanya ke arah wasit, memaksa Kavanagh mundur sebelum Willian dan kiper United David De Gea turun tangan untuk menariknya menjauh. 

Fulham berada di atas sampai saat itu, sepatutnya memimpin melalui gol Mitrovic, tapi setelah Bruno Fernandes mencetak penalti.

Marcel Sabitzer memberi United keunggulan, dengan Fernandes menambahkan gol ketiga di injury time. Kemenangan ini membuat mereka melaju ke semifinal Piala FA melawan Brighton di Wembley. 

Bos Fulham Silva menolak untuk mengakui timnya kasar terhadap wasit. Menurut dia, saat dia datang ke wasit itu hanya sekedar ingin bertanya saja.

“Jika Anda bertanya kepada saya apakah itu harus kartu merah? Saya memiliki keraguan besar karena saya ingin tahu apa yang akan ditulis wasit,” tambahnya dikutip dari Daylimail pada hari ini.

Mantan gelandang United Roy Keane mengecam tim London barat karena membuat mereka kehilangan permainan. 

“(Itu) benar-benar kehancuran dengan insiden itu terutama untuk penalti, reaksi dari manajer dan para pemain,” kata Keane.

“Jelas ini adalah permainan yang emosional, kita semua pernah ke sana, tapi itu hanya 90 detik yang gila dan itu membuat mereka kehilangan permainan,” tuturnya.(maq)

BACA JUGA:  Salah dan Foden Sabet Pemain Terbaik 2022
BAGIKAN