Bola, edisiana.com – Asisten wasit Mike Dean akhirnya buka bicara terkait pelanggaran pada Laga Chelsea melawan Tottenham Hotspurs pada pekan lalu. Dia pun mengaku keputusan yang diambil saat Romero menarik rambut Cucurella adalah salah.
“Saya tidak dapat memberikan tendangan bebas sebagai VAR, tetapi saya dapat merekomendasikan kepada Taylor agar dia mengunjungi area peninjauan wasit untuk mempertimbangkan kemungkinan kartu merah,” tulis Dean dalam kolom untuk The Mail.
Menurutnya awalnya tidak menganggap pembuatan Romero menarik rambut Cucurella sebagai tindakan kekerasan.
“Tapi setelah saya mempelajari rekaman itu, berbicara dengan wasit lain dan, setelah refleksi, saya seharusnya meminta Taylor untuk mengunjungi monitor sisi lapangannya untuk melihat sendiri. Wasit di lapangan selalu memiliki keputusan akhir,” imbuh Dea seperti dilansir Metro Sports pada hari ini.
Ia juga mengakui bahwa dirinya harus peduli pelanggaran seperti itu. Karena pengalamannya lebih dari dua dekade sebagai pejabat Liga Premier.
“Ini mengecewakan bagi saya karena ini adalah satu insiden di akhir pekan yang sangat bagus dari ofisial kami. Keputusan diperdebatkan. Itulah kehidupan seorang wasit,” ucapnya.
Ada juga perdebatan tentang gol penyama kedudukan pertama Tottenham, ketika Kai Havertz dilanggar dalam persiapan dan Richarlison tampaknya menghalangi pandangan Edouard Mendy dari posisi offside.
Tetapi Dean menolak kedua klaim ini. “Yang ini relatif mudah. Saya tidak bisa kembali ke 44 detik untuk melihat potensi pelanggaran Rodrigo Bentancur terhadap Kai Havertz,” ujarnya.
Ia menambahkan, hal itu di luar fase permainan menyerang – pemain Tottenham tetap menguasai bola.
“Jadi itu bukan faktor apakah gol [Pierre-Emile] Hojbjerg harus dipertahankan. Pertanyaannya adalah apakah Richarlison ikut campur dari posisi offside. Ketika tembakan Hojbjerg disambar, kiper Chelsea Edouard Mendy melihat bola untuk saya. Garis penglihatannya tidak jelas terhalang, jadi itu onside,” paparnya. (maq)
