Batam New Port di Tanjung Pinggir

713
Pemerintah rencana akan membangun Batam New Port di kawasan Tanjung Pinggir, Sekupang. Foto: Humas

Batam, edisiana.com – Pemerintah mempercepat rencana pembangunan pelabuhan baru di Batam “Batam New Port.” Lokasi yang di pilih sekitaran Tanjung Pinggir, Sekupang.

Penasehat Menteri Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim Kemenko Marves, Laksamana TNI (Purn) Marsetio mengatakan rencana implementasi pembangunan Batam new port akan berstandar Internasional dengan konsep green and smart port.

“Kita harapkan Batam bisa menjadi hub untuk kegiatan kemaritiman dan perekonomian dengan standar green and smart port. Sehingga akan didesain untuk jangka waktu hingga 2045 dari segi IT, lingkungan, pembangunan yang berkelanjutan dan termasuk keberpihakan dari pada climate change, jadi desain sesuai standar internasional,” kata Marsetio menjelaskan dalam rapat koordinasi di Balairungsari, BP Batam pada Jumat 18 Februari 2022.

BACA JUGA:  Kepala BP Batam Ajak Doakan Garuda Muda Menang Play Off di Paris

Dijelaskan, kehadiran mereka untuk mendata dan menilai peluang Tanjung Pinggir menjadi Batam New Port. “Jadi hari ini kita membreakdown dan mendata apa yang dimiliki dan dari PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) yang nantinya sebagai lembaga di bawah Kementerian Keuangan dan BUMN untuk menilai dan membuat Feasibility Study (FS) apakah layak atau tidak Tanjung Pinggir dijadikan sebagai Batam New Port,” tegasnya dalam rilisnya.

Dia mengungkapkan, aktivitas pelabuhan Singapura rata-rata mencapai 33 sampai 35 juta TEUs per tahun. Dimana, dari data kegiatan di pelabuhan, aktivitas bongkar muat barang dimaksud sekitar 18 sampai 19 juta TEUs berasal dari Indonesia.

BACA JUGA:  Motor Listrik Honda EM1 e: Beri Pengalaman Baru

“Seperti dari pelabuhan Malayati, Belawan, Kuala Tanjung, Dumai, Batam, Jakarta, Banten, Makassar, Surabaya, Semarang, Samarinda, Balikpapan, hingga Manado,” ucapnya.

“Itu semua datanya ke Singapura. Sekarang dengan hadirnya pelabuhan ini, kita harapkan datangnya ke Indonesia. Apalagi Pelindo sudah bersatu dari Pelindo 1 hingga 4 menjadi satu Pelindo. Di mana dalam setahun data dari pelabuhan di bawah Pelindo kurang lebih hampir 18 juta sampai dengan 19 juta TEUs. Saya kira ini sebuah momentum dan sudah dicanangkan oleh Pak Menko Marves dimana sebelum tahun 2024 harus sudah tuntas,” ungkap Marsetio.

BACA JUGA:  Tanjung Sauh Diusulkan Jadi KEK, Nilai Investasi Rp33 T, Serap 70 Ribu Tenaga Kerja

Sementara Staf Ahli Bidang Konektivitas Kemenko Marves, Sahad M. Panggabean mengungkapkan rencana groundbreaking akan dilaksanakan pada akhir September atau awal Oktober 2022.

Sebelum pelaksanaan, akan disiapkan hal-hal yang mendukung terutama dari sisi regulasi dan teknis. Pihaknya pun saat ini sedang inten melakukan koordinasi dengan Kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat revisi regulasi yang dibutuhkan dalam pembangunan Batam New Port.

“Kemudian, dari sisi teknis, dari Kementerian PUPR akan membantu dari segi aspek teknisnya dan juga data dari BP Batam juga sudah lengkap dan langkah untuk ground breaking bisa kita percepat,” pungkasnya.(maq)

BAGIKAN