Bola, edisiana.com – Bos Manchester City Pep Guardiola dinilai konyol dalam pertandingan semifinal Piala FA di Wembley pada Sabtu malam. Bagaimana tidak, pelatih berambut plontos itu mengganti pemainnya menjelang laga berakhir.
Pertukaran pemain itu pada menit ke-83. Riyad Mahrez akhirnya menggantikan Gabriel Jesus. Alhasil pemain Aljazair itu membantu gol kedua City.
Kala dia berhasil menerobos ke kotak penalti, bola tendangannya diblok Alisson. Bola pun jatuh di dekat tiang gawang sebela kanan.
Bernardo Silva menceploskan bola ke gawang Liverpool. Tapi untuk mengejar ketinggalan 2-3 sudah terlalu terlambat. Karena waktu telah memepet dan hanya hitungan menit telah habis.
“Saya mencoba berjuang untuk menemukan logika di balik Guardiola menurunkan pemain cadangan terlambat itu. Sementara dia punya pemain cadangan yang bagus setiap kali dia menurunkan skuad,” kata Danny Murphy, komentator bola dikutip dari Metro.
Menurutnya, Pep Guardiola merupakan salah manajer yang mengeluh soal pergantian pemain pada beberapa waktu. Yang meminta mengubah aturan Liga Premier agar pergantian pemain pengganti bukan tiga tapi lima.
“Tapi sekarang kenapa dia tidak mengubah pemainnya dengan 15 atau 20 menit tersisa?
‘Ketika pemain keluar dari bangku cadangan, tidak bisa melakukan apa pun dalam enam atau tujuh menit. Itu benar-benar konyol,” ucapnya.
Pep Guardiola mengatakan dia terlambat melakukan rotasi pemain lantaran menjaga suasana hati para pemainnya.
“Terkadang ketika situasi – suasana hati – tim tidak stabil, mereka [lawan] membuat banyak peluang, saya bukan penggemar berat itu,” ujar Guardiola.
Dia juga menjelaskan bahwa dia cenderung tidak melakukan pergantian pemain karena dia yakin itu membuat timnya rentan kebobolan.(maq)