Tes PCR Dua Kali: Saat Keberangkatan dan Kedatangan

726

Batam, edisiana.com – Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Batam, Syamsul Bahrum, mengatakan, pelaksanaan Travel Corridor Arrangement (TCA) atau reciprocal green lane (RGL) dapat menghidupkan kembali geliat perekonomian di Kota Batam.

“Dengan pengaturan TCA ini maka otomatis potensi bisnis perhotelan kembali menggeliat karena mereka harus stay dulu, sembari menunggu hasil swab dan secara tidak langsung dapat mendorong sektor pariwisata untuk bangkit,” ujar Syamsul saat membuka rapat koordinasi pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Syamsul menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Konjen Singapura guna membahas persiapan pemberlakuan TCA atau RGL yang rencananya akan diterapkan 26 Oktober mendatang.

BACA JUGA:  Pemudik Dihimbau Tiba di Bandara 3 Jam Sebelum Keberangkatan

Batam, lanjutnya, sudah siap untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Singapura dalam melayani mereka yang akan melakukan perjalanan dinas, urusan diplomatik yang mendesak, maupun perjalanan bisnis esensial.

“Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa sarana dan prasana siap menyambut pemberlakuan TCA bagi kedua negara. Pemerintah Pusat juga sudah memutuskan bahwa pintu masuk Batam, yakni Terminal Internasional Batam Centre, siap untuk menyambut pelaku perjalanan dinas terbatas tersebut,” imbuh Syamsul.

Menurut Syamsul , bahwa ada syarat yang harus dipenuhi oleh pelaku perjalanan dinas mendesak. Terutama mengenai persyaratan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang akan dilakukan dua kali.

BACA JUGA:  Pembangunan Jalan Penghubung Batu Ampar - Nagoya Diharapkan Bisa Tingkatkan Perekonomian

Yakni PCR pertama dilakukan minimal 72 jam sebelum keberangkatan dan tes PCR kedua pada saat kedatangan di Terminal Ferry Internasional Batam Centre.

“Daftar institusi kesehatan yang menangani PCR akan segera disampaikan berdasarkan kesepakatan Kementerian Kesehatan RI dengan Kementerian Kesehatan Singapura. Kita harap di Batam bisa dilakukan oleh RSBP Batam dan RSUD Embung Fatimah,” papar Syamsul.

Sementara itu, Direktur Badan Usaha Rumah Sakit BP Batam, dr. Afdhalun A. Hakim Sp.JP, FIHA, FASCC, yang juga turut hadir dalam rapat koordinasi ini, menyampaikan, pihaknya siap untuk menyiapkan fasilitas pemeriksaan PCR bagi para pelaku perjalanan dinas maupun bisnis terbatas tersebut.

BACA JUGA:  Selama Setahun, 24.700 Kapal Barang Singgah di Batam

Ia menjelaskan, hasil tes PCR dapat keluar dalam waktu 3-4 jam, sehingga hasil pemeriksan tersebut dapat menjadi acuan bagi pelaku perjalanan dinas atau bisnis terbatas untuk diperbolehkan atau tidak masuk ke Indonesia.

“Kita belum mendapat SOP resmi dari Pemerintah Pusat, namun RSBP Batam siap untuk mendukung implementasi TCA/RGL pada 26 Oktober mendatang. Agar hasil tes PCR yang kami lakukan memenuhi standar Pemerintah Singapura, maka kami meminta rekomendasi alat PCR dari mereka sehingga dapat kami realisasikan untuk digunakan dalam pemberlakuan TCA/RGL mendatang,” kata Afdhalun.(maq)

BAGIKAN