Bola, edisiana.com – Kursi panas manajer Paris Saint Germain (PSG) telah kosong ditinggalkan Mauricio Pochettino. Pelatih asal Argentina itu telah dipecat pada Rabu kemarin karena gagal merebut gelar Champions.
Namun menurut sumber ESPN mengatakan klub belum mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) Pochettino yang telah disepakati pada Rabu pagi. Padahal Pochettino memiliki kontrak tersisa satu tahun di PSG.
PSG tengah berusaha untuk meminta penandatanganan bos baru, Christophe Galtier yang saat ini masih menjadi manajer Nice.
Galtuer menjadi pilihan favorit direktur olahraga baru PSG, Luis Campos, yang menggantikan Leonardo.
Sumber tersebut juga menegaskan bahwa telah terjadi diskusinya positif dengan Galtier, yang memenangkan gelar Ligue 1 di depan PSG dengan Lille , pada tahun 2021. Dia pun mengatakan tertarik mengambil pekerjaan itu.
Sementara itu pemilik Emur Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani memprioritaskan Zinedine Zidane sebagai pengganti Pochettino.
Saat ini Zidane tidak memiliki klub sejak meninggalkan Real Madrid pada musim panas 2021. Zidane sendiri ingin melatih Prancis memggantikan Didier Deschamps.
Selain itu, Julen Lopetegui, pelatih Sevilla , juga telah ditawari. Bukan hanya itu Marcelo Gallardo dari River Plate dan Ruben Amorim dari Sporting juga masuk dalam daftar nama-nama calon pelatih PSG.
Sedangkan PSG telah membuat banyak perubahan sejak Kylian Mbappe memperpanjang kontraknya.
Dalam diskusi Mbappe dengan PSG, dia memiliki hubungan tidak nyaman dengan sekitar orang direktur lamanya, Leonardo.
Mbappe juga mengatakan dia tidak tertarik pada Leonardo sebagai direktur olahraga klub musim depan dan mengidentifikasi guru transfer Campos sebagai alternatif.
Campos, berada di Monaco ketika Mbappe memenangkan gelar Ligue 1 pada 2017, serta mencapai semifinal Liga Champions.
Campos memiliki reputasi untuk menggali talenta terbaik dan mengamankan biaya transfer yang besar untuk permata tersembunyi, dengan Mbappe salah satu dari banyak kesuksesan.
Spekulasi tentang masa depan Pochettino di ibu kota Prancis ada sejak PSG tersingkir dari Liga Champions oleh Real Madrid di babak 16 besar, meskipun unggul agregat 2-0 di babak pertama leg kedua.
Bahkan perebutan gelar Ligue 1 ke-10 PSG bulan lalu dirusak oleh protes dari ultras klub , yang meninggalkan pertandingan dengan 15 menit tersisa daripada merayakan dengan para pemain tim.(maq)