Bola, edisiana.com – Lionel Andres Messi anaknya pendiam. Karena sangking diamnya, teman – teman satu klubnya mengira Messi bisu.
Kala masuk di Barcelona anak Jorge Horacio Messi itu masih di klub C di Akademi La Masia . Ia bergabung dengan Gerrad Pique, Fabregas dan lainnya. Beberapa bulan di sana, Messi rindu dengan kampungnya Rosario. Terutama sama keluarga ibu dan kakaknya. Tapi keinginan kuat jadi bintang bola melepaskan semua kerinduan tersebut.
Di Barcelona Messi hanya tinggal bersama ayahnya. Jorge sendiri dicarikan pekerjaan oleh Barcelona. Sementara semua biaya hidup Messi ditanggung oleh Barcelona. Termasuk biaya penyuntikan hormon yang nilai sampai Rp1, 7 miliar per tahun.
Tiap hari kegiatan hanya berlatih bola. Dan malam harinya dilakukan penyuntikan hormon oleh medis di Barcelona. Saat bergabung di Newell’s Old Boys ia yang melakukan sendiri.
“Awalnya orang tua memberiku suntikan dan akhirnya sampai aku bisa sendiri. Itu adalah jarum kecil. Tidak sakit, itu adalah sesuatu yang rutin aku lakukan dan aku lakukan dengan normal, ” kepada America TV.
Saat di Rosario La Pulga julukan Messi sempat bertanya kepada dokter Diego Schwarsztein soal pertumbuhan badan setelah disuntik hormon.
Sang dokter pun dengan lembut memberikan jawaban kepada Messi. “Kamu akan lebih tinggi dari Maradona. Saya tidak tahu apakah kamu akan menjadi lebih baik, namun kamu akan menjadi lebih tinggi darinya, ” kata Schwarsztein sebagaimana dikutip dari ESPN.
Selama tiga tahun perawatan, Messi tumbuh alami. Bahkan melebihi tingginya legandaris Diego Maradona. Tinggi La Pulga sampai 170 centimeter. Sementara Maradona hanya 165 centimeter.
Si Kutu, julukan Messi akhirnya ditarik ke klub utama pada usia 16 tahun. Ia berduet dengan Ronaldinho. Awal pertama Messi melakoni pertandingan persahabatan dengan Porto. Saat itu Porto dilatih Jose Mourinho. Penampilan Messi mendapatkan banyak pujian. Termasuk Ronaldinho.(Mempersembahkan Gelar untuk Barcelona dan jadi pemain terbaik dunia/maq/bersambung)